Mohon tunggu...
Arief Nur Rohman
Arief Nur Rohman Mohon Tunggu... Guru - Manusia

Pegiat Moderasi Beragama Provinsi Jawa Barat. Menaruh minat pada Pendidikan, Pengembangan Literasi, Sosial, Kebudayaan, dan Pemikiran KeIslaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Geliat Pemuda Membangun Desa

27 Mei 2021   14:42 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:01 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan; A Bambang Firmansyah, A Bambang Ibeng, A Agus Shoffiyulloh, Jajang Kartawijaya, Pak Aef Miftahussoleh, Arief Nur Rohman. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

"Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tak hijrah ke kota
Sepinya desa adalah modal utama
Untuk bekerja dan mengembangkan diri"
Iwan Fals -- Desa

BOJONG CIDERES -- Sepenggal lirik dari Iwan Fals yang berjudul Desa, akhir-akhir ini memantik kesadaran bersama. Kesadaran para pemuda untuk tumbuh, berkembang, dan memberikan kontribusi penuh kepada desa. Lirik ini secara eksplisit menjadi satu rumusan untuk membangun desa dari segi; Ekonomi, Pembangunan manusia, Infrastruktur kerakyatan, dan lingkungan. Desa menjadi modal dan kekuatan utama dalam pengembangan sektor tadi. Selain ditunjang dengan sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni.

Satu di antara pembangunan yang mesti menjadi perhatian dan prioritas utama adalah pembangunan manusia dan kebudayaan dari desa. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan melakukan penggalian potensi sumber daya desa oleh semua spektrum. Termasuk di dalamnya memberikan peran penuh kepada pemuda, penyerapan suara dan aspirasi warga.

Konsolidasi Desa dan Rembug Ide (Sumber: Dokumentasi Pribadi
Konsolidasi Desa dan Rembug Ide (Sumber: Dokumentasi Pribadi
Agus Shoffiyulloh, dalam satu komentarnya di media sosial, berujar "Jika orang lapangan sudah melakukan pergerakan, artinya kondisi ini sedang tidak baik-baik saja". Kondisi ini terbukti dan mengejawantah dalam gerakan geliat pembangunan yang ditunjukkan oleh sembilan orang pemuda desa. Dengan berbagai latar belakang pendidikan, profesi, dan juga keilmuan. Untuk bersama-sama berupaya membenahi keresahan yang tidak baik-baik saja itu.

Bambang Firmansyah, dalam satu diskusi pembukanya menuturkan bahwa "banyak keresahan yang dialami setiap pemuda, beberapa di antaranya keresahan tersebut muncul berupa pergumulan ide untuk berkontribusi kepada desa. Namun, tidak sedikit dari ide tersebut tidak sampai pada aksi dan rencana tindak lanjut. Sehingga ide yang dihasilkan hanya sampai wacana. Padahal banyak pemuda yang mampu untuk berkontribusi sesuai dengan minat, skill, dan kemampuan masing-masing individu".

Hal ini senada yang dituturkan oleh Jajang Kartawijaya "pemuda sudah semestinya berperan aktif, berkontribusi, dan menjadi motor penggerakan untuk perubahan dan kemajuan desa. Untuk itulah, berawal dari keresahan ini, kami berupaya untuk bersama-sama memberikan suntikan baru bagi perubahan dan kemajuan desa".
Ibeng pun menambahkan "Hal ini bisa kita lakukan dengan bersama-sama berupaya membenahi lingkungan sekitar". 

Pernyataan ini mendapat sorotan dari Aulia yang memendam keresahannya soal sampah dan berbagai persoalan yang melingkupinya. "masih terdapat sebagian masyarakat yang kurang menyadari keberadaan sampah di lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini terbukti dari perilaku membuang sampah ke kali dan tempat pembuangan sampah lainnya sehingga mengakibatkan pencemaran bagi lingkungan dan warga"

Lain halnya dengan Selvia yang meresahkan soal pemberdayaan masyarakat dan pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat desa. Berbagai keresahan tadi mendapat respons segar dari Bapak Aef (Pemerintahan desa dalam bidang Kesejahteraan Rakyat), beliau memberikan dukungan penuh atas inisiasi ini. "Secara pribadi, saya mendukung atas segala ide-ide dan praktik baik yang keluar dari pemuda. Ini menjadikan tonggak awal untuk perubahan dan kontribusi kepada desa. Banyak hal dan peran yang bisa dilakukan, baik berupa program, kegiatan, dan acara".

Dalam akhir diskusi ini, kami bersilaturahmi kepada Apih salah seorang tokoh masyarakat desa yang menaruh minat dan perhatian penuh pada pemuda dan pembangunan desa. Selain bersilaturahmi kami pun dibekali beberapa wejangan dan arahan untuk gerakan pembangunan, pemberdayaan serta dalam menapaki perkembangan zaman. Beliau berujar "Desa kita ini, jika diibaratkan perempuan, maka ia adalah wajahnya yang mampu memikat banyak orang". 

Hal ini terbukti dari banyaknya fasilitas publik dan kesehatan yang tumbuh dan berkembang di wilayah desa kami. Seperti rumah sakit, perumahan, pasar hewan dan rumah potong hewan. 

Apih pun melanjutkan "Jika potensi kecantikan desa kita tidak dibarengi dengan sikap keberanian, maka pembangunan tidak akan berjalan". Baik keberanian dalam bertindak, mendobrak, dan melakukan gebrakan inovasi lainnya bagi pengembangan desa. 

Oleh karena itu, perlu kiranya kita sebagai pemuda untuk senantiasa tidak hanya bergeliat dalam menentukan arah gerak pembangunan desa, akan tetapi juga mampu untuk berperan, berkontribusi, mengabdi, sesuai dengan porsi, posisi dan profesi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun