Mukjizat nabi-nabi seperti nabi Musa as yang dengan tokatnya dapat membelah lautan sehingga kaum Bani Israil selamat dari kejaran Fir'aun, juga nabi Isa as yang dapat menghidupkan orang mati, nabi Sulaiman yang dapat memerintahkan awan, jin dan berkomunikasi dengan mahluk selain manusia semua ini merupakan Mukjizat yang telah kita KETAHUI dan bagaimana dengan Mukjizat Al Quran ?.
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, dianggap sebagai mukjizat terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu aspek utama yang menjadikan Al-Qur'an sebagai mukjizat sepanjang masa adalah sifatnya yang abadi, relevan di setiap zaman, dan memiliki berbagai dimensi yang mendalam. Berikut adalah beberapa aspek yang menjadikan Al-Qur'an sebagai mukjizat sepanjang masa:
1. Keindahan dan Keajaiban Bahasa
  Salah satu mukjizat terbesar Al-Qur'an adalah keindahan dan keajaiban bahasanya. Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab yang sangat fasih, penuh dengan keindahan retorika, keselarasan, dan kedalaman makna. Banyak ahli bahasa, baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim, mengakui bahwa bahasa Al-Qur'an tidak ada duanya, bahkan meskipun telah lebih dari 1400 tahun berlalu. Keajaiban bahasa ini adalah bukti dari keaslian dan keindahan Al-Qur'an yang tidak bisa ditiru oleh siapapun.
  - Tantangan untuk Meniru Al-Qur'an: Allah menantang umat manusia untuk meniru atau menghasilkan satu surah yang serupa dengan Al-Qur'an, namun tantangan ini tidak bisa dipenuhi oleh siapapun. Dalam surah Al-Baqarah (2:23) Allah berfirman: ..."Dan jika kamu ragu-ragu tentang apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah yang serupa dengannya..." Â
   Ini menunjukkan bahwa keunikan dan keindahan bahasa Al-Qur'an adalah salah satu mukjizat yang tidak dapat ditiru.
2. Kandungan Ilmu Pengetahuan yang Menakjubkan
  Al-Qur'an memuat banyak informasi yang terkait dengan ilmu pengetahuan, yang baru dapat dibuktikan oleh sains modern setelah berabad-abad. Al-Qur'an berbicara tentang alam semesta, penciptaan manusia, proses-proses biologi, astronomi, dan geologi dengan cara yang sangat akurat dan sesuai dengan temuan ilmiah masa kini.
  - Penciptaan Alam Semesta: Al-Qur'an menyebutkan bahwa alam semesta ini dulunya adalah satu kesatuan yang kemudian dipisahkan (Big Bang). Dalam surah Al-Anbiya (21:30), Allah berfirman: Â
   _"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya?"_
  - Embriologi: Al-Qur'an juga memberikan penjelasan yang sangat mendalam mengenai perkembangan janin dalam rahim ibu. Dalam surah Al-Mu'minun (23:13-14) Allah berfirman: Â
   _"Kemudian Kami menjadikannya air mani dalam tempat yang kokoh (rahim)."_
Ini adalah pengetahuan yang baru dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern, meskipun Al-Qur'an telah mengungkapkannya lebih dari 1.400 tahun yang lalu.
3. Keabadian dan Relevansi
  Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang tetap terjaga keasliannya sejak pertama kali diturunkan hingga hari ini. Tidak ada perubahan, penambahan, atau pengurangan dalam teks Al-Qur'an. Dalam surah Al-Hijr (15:9), Allah berfirman: Â
  _"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."_
  Al-Qur'an juga tetap relevan di setiap zaman, karena ajarannya yang universal dan fleksibel. Prinsip-prinsip dasar Al-Qur'an mengenai keadilan, kebenaran, kasih sayang, dan kebajikan tetap dapat diterapkan pada setiap era, menjadikannya pedoman hidup yang abadi.
4. Kedalaman dan Kejernihan Makna
  Al-Qur'an mengandung berbagai lapisan makna yang dapat dipahami sesuai dengan tingkat pemahaman seseorang, baik itu bagi seorang pemula maupun seorang ahli. Ada penafsiran yang dapat diterima oleh akal sehat dan juga ada rahasia-rahasia yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang memiliki ilmu yang mendalam.
- Makna yang Tak Terbatas: Setiap ayat Al-Qur'an memiliki dimensi tafsir (penafsiran) yang luas dan banyak, yang memungkinkan orang untuk menemukan makna yang baru meskipun ayat yang sama dibaca berulang kali. Ini adalah salah satu bukti bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang tidak pernah usang dan tidak terbatas oleh waktu atau ruang.
5. Mukjizat Ajaran Moral dan Etika
  Al-Qur'an memberikan pedoman hidup yang sangat komprehensif mengenai etika, moral, dan hubungan antar sesama manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an mengajarkan umat Islam untuk hidup dengan penuh kasih sayang, keadilan, dan saling menghormati. Di antara ajaran moral yang sangat penting adalah:
  - Kejujuran dan Keadilan: Al-Qur'an mengajarkan umatnya untuk berlaku adil dan jujur dalam segala hal. Dalam surah Al-Baqarah (2:42), Allah berfirman: Â
   _"Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, padahal kamu mengetahui."_
 Â
  - Kasih Sayang dan Toleransi: Al-Qur'an mengajarkan umat untuk mengasihi sesama manusia dan hidup berdampingan dengan harmonis, meskipun ada perbedaan agama, suku, atau ras. Dalam surah Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman: _"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu."_
6. Kemampuan Menyembuhkan Hati dan Jiwa
  Salah satu mukjizat Al-Qur'an adalah kemampuannya untuk memberikan kedamaian dan ketenangan bagi hati yang gelisah. Banyak orang yang merasakan perubahan dalam hidup mereka setelah membaca dan merenungkan Al-Qur'an. Allah sendiri berfirman dalam surah Ar-Ra'd (13:28): Â
  _"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."_
  Banyak orang yang merasa mendapatkan kedamaian dan kekuatan batin melalui bacaan Al-Qur'an, terutama dalam menghadapi kesulitan hidup.
7. Keharuman dan Keajaiban Hafalan Al-Qur'an
  Salah satu mukjizat lainnya adalah kemampuan manusia untuk menghafal Al-Qur'an secara utuh tanpa ada perubahan. Ribuan orang di seluruh dunia, dari berbagai usia dan latar belakang, dapat menghafal Al-Qur'an secara sempurna. Ini adalah fenomena yang jarang ditemukan dalam buku atau karya sastra lainnya. Para penghafal Al-Qur'an (Hafizh) dianggap memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam.
8. Keterpaduan dan Konsistensi
Al-Qur'an diturunkan selama lebih dari 23 tahun, namun meskipun terdapat banyak perubahan situasi dan kondisi, teks Al-Qur'an tetap konsisten dan tidak ada kontradiksi yang ditemukan. Ini adalah salah satu mukjizat yang menunjukkan bahwa Al-Qur'an bukanlah hasil karya manusia, melainkan wahyu langsung dari Allah.
9. Keajaiban dalam Sejarah dan Peradaban
  Sepanjang sejarah, Al-Qur'an telah menjadi sumber inspirasi bagi peradaban Islam yang sangat maju di bidang ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan politik. Banyak ilmuwan, filosof, dan pemikir besar dalam sejarah Islam yang terinspirasi oleh ajaran Al-Qur'an. Kemajuan dalam bidang matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat banyak dipengaruhi oleh pemahaman terhadap teks-teks Al-Qur'an.
Kesimpulan
Al-Qur'an bukan hanya sebuah kitab suci yang diturunkan untuk umat Islam, tetapi juga merupakan mukjizat yang memiliki banyak dimensi, yang meliputi keindahan bahasa, kedalaman ilmu pengetahuan, relevansi sepanjang masa, dan pengaruh positif dalam kehidupan umat manusia. Keistimewaan dan keajaiban Al-Qur'an tidak akan pernah pudar, karena ia merupakan wahyu yang kekal dari Allah. Mukjizat Al-Qur'an ini terbukti melalui banyak aspek, baik itu yang dapat diukur dengan ilmu pengetahuan maupun yang bersifat spiritual dan moral.
Penyempurnaan dan Tantangan
Ada golongan yang mengutamakan suatu waktu kepada orang-orang tertentu mengacu pada Al Quran :
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allh ridha kepada mereka dan Allh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah/9:100]
Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi'in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi'ut Tabi'in).
Shahih: HR. Al-Bukhri (no. 2652) dan Muslim (no. 2533 (212)), dari Abdullah bin Mas'dz.
Ketahuilah, sesungguhnya Ahli Kitab sebelum kalian telah terpecah-belah menjadi 72 golongan. Dan sesungguhnya umat ini juga akan terpecah menjadi 73 golongan. 72 di antaranya masuk neraka, dan satu golongan di dalam surga, yakni golongan yang mengikuti pedoman yang aku dan para sahabatku berada di atasnya.
Hadits Mu'awiyah bin Abi Sufyan.
Mengacu pada hal di atas maka boleh saja kita memaknai dan menjadikan pedoman untuk amaliyah ibadah, akan tetapi kita menjadi sempit ketika kita hanya mengambil pedoman dari golongan dan waktu yang di batasi padahal ada mukjizat Al Quran akan terus ada sampai akhir zaman sesuai kemampuan kita memaknainya.
Lebih berbahaya lagi jika dengan hadis ini kita menghakimi golongan di luar kita sebagai 72 golongan yang berada di Neraka.
Padahal Golongan disini masih perlu dikaji makna dan Amaliyahnya.
Al Qur'an pertama turun dengan Surah Al Alaq dengan ayat pertama Iqro/memaknai (Tekstual dan Kontekstual) dari Al Qur'an yang merupakan perintah yang memang merupakan cara mendapatkan Mukjizatnya yang akan menjadi Panduan dan bimbingan sesuai dengan kemampuan dan kesungguhan kita menganalisanya sesuai dengan jaman sehingga akan makin banyak terbuka kemukjizatannya, Berbeda dengan Mukjizat nabi-nabi yang lain dimana mukjizat tersebut hanya dapat di lihat dan di rasakan oleh orang-orang pada masa itu dan sekarang kita hanya dapat mengetahuinya tanpa merasakannya. Al Quran yang sudah dihapalkan akan lebih sempurna lagi jika kita dapat mengamaliyahkan sehingga kita dapat melaksanakan perintah Allah SWT dengan tugas sebagai Khalifah dan bermanfaat bagi semesta alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H