Apa orang indonesia masih perlu meng"amin"kan harapan kalau tidak bisa dibilang (DOA) para penggemar plato, Aristoteles, alfarabi, ibnu rush, thomas aquinas, jaques derrida, martin heidegger, hingga sartre hari ini.. masihkan kuat dan betah dengan predikat "followers".. karena hingga hari ini, kita (jurusan filasafat) masih mempopulerkan mereka saja. tanpa bisa tambil dengan karakter dirinya sendiri..
apa seorang filosof itu merupakan haruslah kaum, golongan atau komunitas followers dari rumpun kajian filsafat entah cina, india, pakistan, islam, barat atau yunani ??
"Sense and Reflection"
[FILSAFAT BELUM MATI]..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H