Mohon tunggu...
Ariefmdnews.com
Ariefmdnews.com Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prenuer

Data, Fakta & Logika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa Pemenangnya

10 November 2023   10:26 Diperbarui: 10 November 2023   10:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah kamu tau apa yang membuat Leon gelisah malam itu?" Ujar detektif Salman

"Tidak, saya juga tidak ada hubungannya dengan obat-obatan yang ditemukan oleh polisi di kamar Leon" Ujar Gio

Kedua mata detektif Salman sontak menyipit, menaruh curiga pada ujaran dan gelagat Gio sedari tadi.

Detektif Salman merasa aneh dengan gelagat Gio yang nampak gugup saat diwawancara, terlebih Gio juga tiba-tiba mengatakan terkait obat-obatan. Padahal, detektif Salman tidak bertanya tentang obat-obatan itu dan tidak memberi tahunya bahwa di kos Leon terdapat sejumlah obat-obatan yang diduga menjadi penyebab Leon overdosis dan meninggal. Ruangan berwarna putih dengan meja yang cukup besar dan kursi panjang di sisi-sisi ruangan tersebut menjadi tempat yang dikunjungi detektif Salman setelah perbincangan yang ia lakukan dengan Gio siang hari tadi. Seorang polisi yang berada di samping detektif Salman masih giat membolak-balik buku kasus yang sedang ia tangani sekarang. 

"Sepertinya Leon tidak bunuh diri." Ujar detektif Salman. 

"Ada apa? Apa temuan yang kau dapatkan?" Ujar Pak Demian polisi yang menangani kasus kematian Leon

"Teman dekat Leon yang bernama Gio nampak mencurigakan, bagaimana ia tahu kalau di kos Leon terdapat obat-obatan sedangkan pihak kepolisian pun belum mengadakan pers conference" Ujar detektif Salman

Pak Demian hanya memandang detektif Salman berharap sang lawan bicaranya melanjutkan kalimatnya tersebut. Tanpa di duga-duga, detektif Salman mengeluarkan seuatu dari dalam kantung jaketnya, nampak seperti nota yang sudah setengah lusuh di dalam plastik ziplock. Pak Demian hanya mengangguk paham, dan langsung menutup buku kasus yang beberapa saat lalu masih sibuk ia bolak-balik tiap lembarnya. 

"Kita pergi sekarang." Ucap Pak Demian yang langsung bergegas menaruh buku tersebut di atas mejanya dan mengambil kunci mobilnya. 

Setelah teka-teki selama penyelidikan berlangsung akhirnya terungkap juga bahwa kematian Leon bukan disebabkan oleh overdosis atau bunuh diri, akan tetapi Leon dibunuh oleh Gio teman dekatnya, menggunakan racun. Obat-obatan yang menjadi barang bukti selama ini ternyata hanya untuk mengelabui. Nota yang beberapa hari lalu ditunjukkan oleh detektif Salman kepada Pak Demian merupakan nota pembelian obat-obatan yang jenis dan jumlahnya sama seperti obat-obatan yang ditemukan kepolisian di hari pertama kematian Leon. Saat detektif Salman dan Gio berbincang beberapa hari lalu di cafe, tidak sengaja Gio menjatuhkan nota tersebut dari dalam dompetnya pada saat ingin membayar pesanannya. 

"Saya selalu membawanya kemanapun supaya nota itu aman, dan dengan itu saya merasa Leon akan selalu berada di dekat saya." Kalimat tersebut keluar dari mulut Gio ketika Pak Demian menanyakan perihal nota tersebut kepada Gio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun