Mohon tunggu...
Arief Gununk Kidoel
Arief Gununk Kidoel Mohon Tunggu... lainnya -

"Sejenak Menapak Riuhnya Dunia Maya" ~ penghobi tanaman hias dan koleksi ~ di desa di Gunung Kidul DIY Hadiningrat yang mencoba belajar menulis ~

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Penipuan Lewat SMS Masih Marak, Dari Mana Dapat Data Nomer HP-nya?

7 Oktober 2011   18:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 1708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lho? Sebentar... Jika SMS seperti itu ke nomer HP saya yang lain, tidak menimbulkan pertanyaan, karena sudah tersebar. Lha ini kan nomer khusus, tidak saya catat kemana-mana. Kenapa ada sms masuk? Apa cuma ngacak?

Oh iya, kan baru saja saya pakai untuk mendaftar sms banking. Wah, menimbulkan pertanyaan pula jadinya. Apakah "si pencoleng" mendapat nomer HP khusus saya itu dari data bank tempat saya mendaftar SMS banking? Saya berpikir begitu, karena sebelumnya tidak pernah ada sms begituan masuk.
Apakah mungkin pencoleng itu mendapatkan nomer dari data bank? Bisa jadi mungkin. Tapi lewat mana?

Tadi siang menyimak pemberitaan di sebuah stasiun televisi, mengulas tentang penipuan penyedotan pulsa, penipuan lewat sms, dll. Data itu katanya bisa didapat dari penjualan data pribadi di bank, pada pihak luar. Kok bisa? Oknum pihak bank, atau siapa?

Entahlah. Tapi tidak apa-apa. Rekening saya dijamin aman. Tidak ada yang bisa disedot isinya, sebab memang tidak berisi. Namun bagaimana jika menimpa pemilik rekening yang isinya gendut-gendut, dan tertarik tertipu dengan sms tadi, atau sms-sms lanjutan yang terus saja dikirim, contohnya ini dua saja:

Pengirim 0878770186**

"Krm ke Bni aja a/n; Hendro Nugroho. no rek 02319696**, klo sdh dkrm kabarin ya!"

Juga seperti ini:

Pengirim 08131330833**

"nanti Uangnya dikirim melalui BNI saja Atas/nama SRI NINGSIH No.REK; 02268037** sms saja di nomorku kalau suda dikirim, trimakasi sebelumnya."

Bisa jadi, dimungkinkan tertipu. Seperti belum lama, beberapa tetangga ribut mau menjual sapi, ada juga mau menjual kambing. Katanya mendapat hadiah ratusan juta rupiah. Informasinya dari sms. Bahkan sudah telpon-telponan dengan "pemberi hadiah". Sangat yakin tetangga-tetangga di desa itu mantap mau transfer setelah sapi atau kambingnya terjual. Walaupun ngeyel, akhirnya manut juga, tidak jadi dijual, dan tidak nurut sama isi sms.
Andaikata sapi dan kambing sampai terjual, lantas uangnya ditransfer. Bisa dibayangkan, akan nangis-nangis lapor polisi. Sedangkan polisi belum tentu bisa menangkap pelakunya.

Lalu bagaimana jika sms itu berupa promo dengan pengirim operator resmi? Seperti ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun