Mohon tunggu...
Arief Gununk Kidoel
Arief Gununk Kidoel Mohon Tunggu... lainnya -

"Sejenak Menapak Riuhnya Dunia Maya" ~ penghobi tanaman hias dan koleksi ~ di desa di Gunung Kidul DIY Hadiningrat yang mencoba belajar menulis ~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beternak Puyuh dan Video Game: Apa Hubungannya??

6 September 2011   12:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam profil saya di Kompasiana, tertulis sebagai peternak puyuh. Barangkali ada satu atau dua yang menganggap saya sekedar "mengaku". Padahal saya tidak mengaku-ngaku, tapi sebenar-benarnyalah saya peternak puyuh (sejati). Dan tidak "mengaku" dalam rangka menutup-nutupi profesi lain, karena memang tidak ada.
Saya harus bangga sebagai peternak puyuh. Ada yang saya bisa, anda tidak bisa. Tapi banyak yang anda bisa, saya tidak bisa. Begitu prinsip saya agar percaya diri dan mensyukuri kurnia kemampuan dari Ilahi.

Ada yang berpendapat, kurang bagus memposting yang terus menerus tentang diri sendiri. Namun kali ini saya ingin menceritakan tentang diri sendiri, terutama apa hubungan antara saya beternak puyuh dengan video game.
Saya memakai istilah "video game", dengan maksud agar lebih umum dan di judul postingan lebih ritmik mengucapkannya. Kalo hanya "game" saja, judul postingan rasanya kurang nyaman dieja.

Dulu, sebelum beternak puyuh, kegiatan saya dalam status tidak jelas. Tentu saja hasilnya juga: tidak jelas. Kemudian saat senggang, saya senang mengisinya dengan bermain game. Dan yang paling saya sukai adalah game strategi. Manfaat yang saya petik dari permainan game tersebut, yaitu: agar negara kuat, rakyat harus giat. Giat bekerja, tentunya.

Kekayaan negara dikumpulkan dari aktivitas rakyatnya. Mulai dari peternakan, perikanan, sampai kehutanan. Hasil kekayaan itu bisa disimpan sebagai cadangan penyimpanan kekuatan. Tapi juga bisa langsung untuk membeli alat-alat perang, maupun untuk membangun benteng pertahanan. Semakin kaya suatu negara, akan semakin kuat juga pertahanan dan alat-alat penyerangnya. Semua dilandasi dengan : rakyatnya yang giat bekerja. Tidak terbatas bekerja di dalam negeri, tapi diperbolehkan juga bekerja di wilayah milik negara lain. Asal masih satu pertemanan.

Age of Empires. Nama game itu. Dan saya paling suka main Byzantium. Kadang juga Aztec yang unik dan primitif dengan pendeta-nya yang sakti. Waktu itu game-nya masih Age of Empires versi lama. Entah yang terbaru bagaimana. Saya sudah lama tidak main game.

Dari semangat menjalankan sebuah negara dalam game tersebut, menggerakkan hati dan pikiran. Kalo saya seperti ini terus tanpa aktivitas, negara pribadi saya akan lemah. Kemudian terinspirasi dari kegiatan usaha rakyat dalam game Age of Empires, minat saya jadi tertarik pada bidang yang berkaitan dengan agraris.

Kali pertama usaha kayu, tapi berhenti karena faktor pembayaran. Selanjutnya sempat usaha memiara kambing dan sapi. Berhenti lagi karena keadaan harga yang tidak menentu. Kemudian saya melirik usaha per-unggas-an. Setelah berbagai unggas-unggasan, finalnya pada beternak burung puyuh. Sampai sekarang.

Begitulah hubungan antara beternak puyuh dengan video game, khususnya Age of Empires. Ada inspirasi bermanfaat di dalam video game. Ada semangat untuk beraktivitas. Bahkan juga ide-ide kegiatan hidup positif, bisa diambil dari video game.

Apakah ada dampak buruk dari video game?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun