Indonesia mini bukan Indonesia yang memakai rok mini. Indonesia mini seperti taman mini indonesia paling indah, adalah gambaran dari Indonesia yang sesungguhnya. Ya begini ini Indonesia. Ada keanekaragaman sebagai ungkapan indahnya perbedaan.
Ketika dalam satu RT. Pak RT dan Bu RT membikin satu kebijaksanaan. Yang muncul kemudian adalah reaksi dari dasar budaya musyawarah dan mufakat. Kebebasan berpendapat sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat. Coba setelah membuat sebuah keputusan lantas dicuekin. Akan menjadi keputusan yang dingin dan beku.
Ingin menonton Indonesia seutuhnya. Nonton saja Indonesia mini. Apalagi penduduknya sudah pinter-pinter. Akibat positif dari dilaksanakannya program-program pendidikan. Dari program wajib belajar, sampai program beasiswa-beasiswa. Sehingga rakyat yang tidak mampu, bisa mencicipi program wajib belajar. Itulah Indonesia. Tanah air tercinta.
Walaupun adakalanya Pak RT dan Bu RT tetap jalan terus dengan kebijakannya. Karena sudah begitu hapal dengan kecerdasan warganya. Sebab apabila harus selalu mengikuti suara warga, susah sekali mencapai sepakat. Ada saja kekurangan yang merupakan pendapat masing-masing isi kepala. Upama suatu pendapat setelah mufakat diambil untuk menentukan. Tetap ada kekurangannya dan bikin tidak lilo legowo mendukungnya bagi isi kepala warga yang lain lagi. Padahal sudah mufakat. Aneh.
Walaupun memang, seyogyanya sebagai Pak RT dan Bu RT, memang perlu untuk 'mendengarkan'. Jika terbiasa hanya didengarkan. Tidak akan ada kebijaksanaan. Karena apabila terlalu biasa didengarkan. Bikin kuping jadi tebal. Tidak sensitif dengan suara-suara yang masuk.
Begitulah Indonesia mini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H