Mohon tunggu...
Arief Gununk Kidoel
Arief Gununk Kidoel Mohon Tunggu... lainnya -

"Sejenak Menapak Riuhnya Dunia Maya" ~ penghobi tanaman hias dan koleksi ~ di desa di Gunung Kidul DIY Hadiningrat yang mencoba belajar menulis ~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Sedikit Pekerja Bangunan

31 Juli 2011   03:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penghasilan.
Penghasilan cukup bervariasi, namun sudah mempunyai rata-rata standar sendiri-sendiri.
Untuk pekerja bangunan di wilayah kota Yogyakarta terbagi atas Tukang dan Tenaga Laden.

Penghasilan kotor Tenaga Laden saat ini berkisar Rp 25 ribu - Rp 35 ribu perhari.
Penghasilan Tukang lebih bervariasi lagi. Yang mempunyai spesialis keahlian mempunyai ukuran yang berbeda. Berkisar antara Rp 35 rb - Rp 60 rb perhari. Namun seperti pemasangan keramik biasanya dihitung meteran.

Penghasilan tersebut adalah penghasilan kotor. Belum dikurangi biaya hidup di lokasi pekerjaan. Adakalanya untuk makan sudah ditanggung pemborong atau yang mempunyai pekerjaan.

Nepotisme Pekerja Bangunan.
Hubungan pertemanan, keluarga, relasi dalam dunia pekerja bangunan hampir mutlak diperlukan. Hal tersebut karena terkait dengan pertanggungjawaban dan keamanan material bangunan.
Jadi kalau tidak mempunyai teman / saudara yang mengajak, cenderung sangat sulit mendapatkan tempat sebagai pekerja bangunan. Pihak mandor dalam mencari tenaga bangunan biasanya juga menyerahkan pada yang biasa dipercaya.
Jadi seupama ada aktivitas pengerjaan suatu proyek, kemudian datang melamar pekerjaan, kecil kemungkinan diterima.

Demikian sedikit mengenai pekerja bangunan. Bagaimanapun sebagian dari mereka juga ada unsur pengabdian didasari keahlian. Jika hasilnya bagus, mereka akan puas.

Silahkan menempati ruang kerja di dalam bangunan yang kokoh. Tenaga pekerja bangunan dan tetes keringat mereka sudah ikut menghiasi berdirinya sebuah bangunan, dengan berbagai resiko dan sepenuh keahlian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun