2. Mengedepankan Dialog dan Toleransi AntaragamaÂ
Dalam menghadapi isu Islamofobia, dakwah yang berbasis dialog lintas agama dapat membangun pemahaman dan toleransi. Sikap yang inklusif dan terbuka pada dialog akan memperlihatkan bahwa Islam adalah agama yang damai dan menerima perbedaan.Â
3. pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Melalui DakwahÂ
Dakwah tidak hanya sebatas menyampaikan ceramah atau khutbah, tetapi juga perlu disinergikan dengan pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat. Hal ini akan membuat dakwah lebih relevan dan dapat memberikan solusi nyata bagi kehidupan masyarakat.Â
4. Penguatan Identitas Islam yang KontekstualÂ
Dakwah harus mampu merespons tantangan modernisasi tanpa kehilangan esensi Islam. Pendekatan kontekstual yang menghargai nilai-nilai budaya dan dinamika zaman dapat membantu umat Islam, khususnya generasi muda, untuk menghayati Islam secara fleksibel tanpa kehilangan prinsip-prinsip dasar agama.Â
Globalisasi membawa dua sisi bagi dakwah, peluang besar untuk memperluas jangkauan serta tantangan serius yang mengharuskan dakwah beradaptasi. Dengan pendekatan yang kreatif, berbasis data, dan berwawasan global, dakwah di era globalisasi dapat menjadi instrumen yang efektif dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai, inklusif, dan relevan bagi masyarakat modern.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H