Presiden Prabowo Subianto mewajibkan menteri dan Eselon 1 untuk menggunakan Maung MV3 Limousine Garuda produksi pindad. Ini adalah politik Prabowo untuk memaksa warga negara atau kelas tertentu untuk menggunakan suatu produk.Â
Soal Maung MV3 ini menjadi buah bibir usai dikendarai Prabowo selepas pelantikan. Prabowo mencuri perhatian publik saat berdiri di atas sun ruft Maung dan menyapa masyarakat yang berjajar menyambut dari Senayan hingga depan Istana Merdeka.Â
Mobil itu lalu diperkenalkan sebagai mobil kepresidenan. Mobil yang dipesan khusus oleh Prabowo untuk tunggangan dinasnya.Â
Tak lama berselang, Prabowo meminta jajaran menteri, Eselon I, serta TNI Polri menggunakan Maung. Tapi, perlu diingat, Maung tidak di jual di pasaran secara masal. Pembelian hanya berdasarkan pesanan.Â
Sebenarnya, PT Pindad bukan bukan perusahaan kemarin sore. Pindad memang memproduksi kendaraan, tapi kendaraan lapis baja. Produk kendaraan taktis produksi pindad yang terkenal adalah Panser Anoa.
Kini, mereka ingin merambah ke mobil sipil. Maung, sebenarnya bukan kendaraan sipil, namun kendaraan taktis ringan tempur modular 4x4. Konsep militer diubah dan diganti dengan konsep untuk sipil. Maka, kesan yang ditampilkan adalah bagaimana sipil bisa mengendarai kendaraan militer.
Jika melihat kesukaan pasar di Indonesia yang pengen aparat-aparatan, mobil seperti itu laku keras. Pajero dan Fortuner pun laku.Â
Coba bayangkan jika Maung sudah di pasaran, mungkin 'preman' jalanan akan disandangkan untuknya. Fortuner dan Pajero Sport sembah-sembah.Â
Pada tahun 2022, CNN Indonesia pernah memuat berita dugaan kenapa sampai saat ini Maung tidak dijual di pasar. Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) untuk Maung belum keluar.
Diduga belum ada deal antara Pindad dan pihak Toyota. Maung ini dibekali dengan mesin turbo diesel 2.494 cc 2GD-FTV buatan Toyota yang digunakan pada Hilux.Â