Pindad ini sepertinya memang fokus pada pengerjaan bodi dan ketahanan. Beberapa hal perlu kerjasama dengan pihak-pihak lain. Tak salah karena di zaman sekarang, ada perusahaan otomotif lain ada yang tak produksi mesin.Â
Prabowo diharapkan bisa segera menyelesaikan masalah dan kendala izin Pindad untuk segera mendapat SUT dan SRUT. Terpenting adalah setiap pihak tidak dirugikan karena bisa saja nanti ada satu pihak yang mempermasalahkan dan menggugat.
Mobil nasional menjadi impian Indonesia sejak lama. Timor gagal, ESEMKA seperti tak pernah ada. Kini Pindad muncul lagi sebagai harapan.Â
Pindad memiliki potensi sukses lebih besar dibanding Timor dan ESEMKA. Prabowo, saat menjabat Menhan, memedan 500 Maung untuk kebutuhan di Kemenhan.Â
Prabowo tinggal membantu bagaimana Maung bisa mendapat izin untuk beredar dan dipasarkan di masyarakat.Â
Prabowo ingin membentuk citra nasionalisme. Dengan memakai mobil Maung. Respons positif publik sangat jelas terlihat saat menyaksikan Maung di acara pelantikan.Â
Prabowo mengenalkan dan memasarkan Maung secara langsung. Kebijakan semua kabinet menggunakan Maung harus dipatuhi. Maung akan memiliki panggung.Â
Maung Pindad bukan mobil ESEMKA yang tak jelas juntrungannya. Bukan juga Timor yang cuma ganti merek.Â
Pindad menciptakan mobil tanggung yang bisa digunakan sipil. Mungkin dia tak akan fokus pada mesin dan membeli mesin Toyota. Tapi ketahanan militer menjadi 'jualan'Â
Kita akan menantikan langkah-langkah dari Prabowo untuk membuat Maung ini mengaspal di Jalanan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H