Mohon tunggu...
Muhammad Ariefianto
Muhammad Ariefianto Mohon Tunggu... Guru - Guru di Sekolah Mutiara Bunda Bandung

Makhluk Allah yang terlahir dengan senyum bahagia kedua orangtua, dan bercita-cita kembali kepada Allah diiringi senyum bahagia karena mampu mengoptimalkan tugas hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Generasi Masagi di Era Disrupsi

11 Juli 2019   09:49 Diperbarui: 11 Juli 2019   11:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebuah Studi Refleksi Internal SMP-SMA Mutiara Bunda Bandung

Akselerasi Digital & Disrupsi Teknologi

Sekitar 19 tahun yang lalu di saat Tahun Milenial, tahun 2000, sungguh sulit dibayangkan seorang petani yang menanam padi di sawah dengan bantuan kerbau membajak sawah serta peralatan pertanian lainnya digantikan dengan sebuah aplikasi di gadget yang ada di tangan kita. 

Saat itu pertanyaannya adalah, "Bagaimana mungkin sebuah aplikasi bisa menggantikan peran pak tani dan kawan-kawannya tuk menanam padi?" Faktanya saat ini ternyata mungkin. Pak Tani tidak perlu membajak sawahnya dengan kerbau, lalu juga membiarkan beberapa hari sawahnya sebelum ditanami lalu setelah ditanam, setiap hari pergi ke sawah tuk memeriksa hasil tanamannya. 

Semua sudah dikerjakan oleh sebuah aplikasi yang salah satunya bernama HARA. Aplikasi ini asli buatan Generasi Muda Indonesia yang sangat memperhatikan kebutuhan lahan, petani, dan riwayat lahan. Aplikasi HARA menggunakan sensor untuk mendapatkan data mulai dari jenis tanah, temperatur tanah, cuaca di daerah tersebut karena butuh kalibrasi dengan data satelit, untuk mendapatkan data lingkungan. 

Dahulu bertani adalah profesi yang sulit untuk diwariskan bahkan oleh sang petani itu sendiri ke anak-anaknya, dengan bantuan HARA, petani juga menjadi profesi yang kekinian dan tidak segan lagi tuk diwariskan ke anak cucu di kelak kemudian hari.

Ini menjadi salah satu fenomena besar di saat ini, zaman yang disebut terjadi "Akselerasi Digitalisasi & Disrupsi Teknologi." Dengan percepatan digitalisasi ini merubah dengan drastis pola kehidupan kita sebagai manusia pada umumnya. 

Berbagai aplikasi digital yang kapanpun bisa didapatkan membuat hidup kita jauh lebih mudah, dari mulai memesan makanan favorit di restoran, pesan kendaraan untuk bepergian, sampai memesan paket perjalanan wisata berikut tiket transportasi yang dahulu hanya bisa kita dapatkan dengan langsung datang ke kantornya masing-masing. 

Saat ini hampir semua hal bisa dilakukan dengan gadget dan jari tangan kita di rumah masing-masing. Untuk mengatasi hal ini maka solusi pertama yang harus dimiliki adalah "Digital Mastery." 

Kita harus mampu menguasai dan memperkuat Kapasitas Digital kita dari sisi teknologi. Rasanya mustahil apabila kita lawan hal ini dengan sama sekali kita hindari, justru kita harus semakin kenal melalui Digital Mastery supaya kita mampu mengendalikan Disrupsi Teknologi itu sesuai dengan kemampuan kita. 

Dalam sebuah kesempatan seminar di PT.Telkom, sebuah perusahaan Telekomunikasi terkemuka di Indonesia, salah satu CEO nya menyatakan bahwa Perusahaannya harus merubah haluan di iklim Disrupsi Teknologi saat ini, menyesuaikan dengan kebutuhan zaman juga tuntutan Digital di semua bidang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun