Mohon tunggu...
Arief Herlambang
Arief Herlambang Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang penulis biasa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

News Analysis Konflik Palestina dan Israel

31 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2021   06:22 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belakangan ini ramai media yang memberitakan konflik yang telah terjadi antara 2 negara di wilayah Timur Tengah sana, yaitu Palestina dan Israel. Sudah lama kedua belah negara tersebut terlibat konflik yang berkepanjangan sejak puluhan tahun yang lalu. Konflik ini disebabkan karena kedua pihak negara, Palestina dan Israel ingin menguasai wilayah negara yang sama. Ini dimulai dengan pindahnya umat Yahudi ke wilayah Palestina dengan alasan umat Yahudi tersebut mendapat penganiayaan di wilayah tempat tinggal mereka sebelumnya. Namun, kini Israel malah memperluas wilayah negara mereka di Palestina dengan segala cara, contohnya seperti perang, kekerasan, dan menyerang tempat suci umat Islam yaitu Masjidil Aqsa. Tentunya konflik ini menarik perhatian orang dari seluruh dunia, ada yang mendukung Israel, dan ada juga yang mendukung Palestina. Bisa dibilang konflik ini menimbulkan pro dan kontra masing masing.

Orang orang yang pro dengan Palestina mengatakan bahwa Israel merasa bahwa negara mereka adalah negara yang sangat kuat dan tidak mudah untuk dikalahkan. Dengan begitu, Israel dengan percaya diri ingin memperluas wilayah kekuasaan nya di Timur Tengah sana dengan menghalalkan segara cara seperti penggusuran, kekerasan, dan peperangan hingga banyak membuat warga Palestina mati terbunuh dengan sia sia. "Dari situ, mereka melakukan pengepungan masjid Al-Aqsa, melakukan pelemparan granat kejut dan gas air mata," kata Hidayat Nur Wahid, Politisi senior partai PKS, dikutip dari BBC Indonesia. Sedangkan orang orang yang pro dengan Israel alias kontra dengan Palestina menjelaskan bahwa serangan yang dilakukan oleh Hamas, organisasi yang berada di Palestina penyebab Israel mempertahankan diri nya dari serangan Hamas tersebut kata Perdana Mentri Inggris, David Cameron yang dikutip dari Jawaban.com.

Dilihat dari latar belakang konflik yang terjadi antara Palestina Israel, Israel merupakan negara kecil yang kebanyakan dihuni oleh umat Yahudi yang ingin memperluas wilayah negara mereka karena sedikitnya wilayah negara mereka yang telah dijatahkan oleh Lembaga Internasional. Akan tetapi, cara mereka melakukan perluasan wilayah tersebut salah menurut pendapat penulis. Mereka melakukannya dengan cara melakukan penjarahan, pemaksaan, dan juga peperangan yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan pengungsi di Palestina. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Israel pada masa kekuasaan Dinasti Turki Utsmani pada tahun 1876-1909 M yang menguasai Palestina pada saat itu. Tokoh Zionis Israel pada saat itu yaitu Theodore Herzl yang meminta untuk mengembalikan wilayah Palestina kepada mereka, Israel. Akan tetapi, permintaan itu ditolak dengan tegas oleh Sultan Abdul Hamid II, pemimpin Dinasti Turki Utsmani di Palestina pada saat itu. Sederhananya, konflik ini bisa dibilang sebagai perebutan wilayah.

Israel menyerang Masjidil Aqsa. Banyak sumber mengatakan bahwa tujuan Israel ingin menyerang dan menghancurkan Masjidil Aqsa adalah karena dibawah masjid Al-Aqsa terdapat Tabut (sebuah kotak yang berisi Kitab Taurat dan sejumlah barang milik Musa dan Harun serta barang milik Sulaiman AS), yang mana menurut kepercayaan umat Yahudi pengikut nabi Musa AS itu adalah kitab yang membawa ketenangan. Dan ini juga dijelaskan pada Al-Quran surah Al-Baqarah [2] ayat 248 yang mengatakan "dan nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut kepadamu, yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, yang dibawa oleh malaikat". Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu, jika kamu orang beriman. Akan tetapi cara yang dilakukan agar mendapatkan kitab tersebut salah, yaitu dengan kekerasan, pemaksaan, penggalian terowongan agar dapat mendapatkan kitab tersebut.

Konflik antara Palestina dan Israel ini diharapkan oleh banyak pihak dan negara untuk segera mencari solusi antara kedua belah pihak tersebut. Solusi tersebut diharapkan mampu untuk membuat kedua negara tersebut damai dan tidak merugikan kedua belah pihak. Dan untuk sekarang, Palestina dan Israel sedang melakukan gencatan senjata yang diharapkan tidak terjadi lagi konflik berkepanjangan yang memakan banyak korban jiwa yang tidak bersalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun