Mohon tunggu...
Arief Gaffar
Arief Gaffar Mohon Tunggu... -

... Nekat Nulis Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ki Ta Nanya, Ki Sotoy Ngejawab [8]

13 April 2011   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‎...
KS : Pas jamannya Nabi Muhammad masih hidup, kamu pikir semua sahabatnya itu pemahamannya sama tentang ajaran Islam ?
KT : Ya sama lah Ki ! Masa beda-beda sih Ki..

KS : Ya beda-beda lah.. Kan mereka beda tingkat berfikirnya dan ada yang sering ketemu Nabi tapi juga ada yang jarang.. Nah itu semua membuat mereka hampir bisa dipastikan beda-beda dalam memahami ajaran Islam..

Tapiiiii... Enaknya mereka itu karena hidup sejaman dengan Nabi.. Jadi ada tempat yang ditanya.. Semua perbedaan bisa diselesaikan.. Karena yang menyelesaikan itu Nabi Muhammad, yang kita yakinin sebagai salah satu utusan Tuhan..

Gitu lho.. Nyambung gak ?

KT : Iya ya Ki.. Pada dasarnya kita semua emang punya pemahaman yang beragam tentang segala sesuatunya..

KS : Nah terus pernah baca nggak saat-saat setelah Nabi Muhammad wafat ?
KT : Maksud Ki apa nih ?

‎...
KS : Soal pemilihan pemimpin umat Islam sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW..
KT : O itu Ki.. Kan yang gantiin sahabat Nabi Muhammad yang namanya Abu Bakr ?

KS : Iya betul.. Nah setelah Nabi Muhammad wafat, para sahabat berdiskusi tentang siapa yang paling tepat untuk menjadi pemimpin umat Islam.. Nah saat itu kan ada perbedaan pendapat hehehehehe

Tapi karena para sahabat itu orang-orang yang rendah hati dan jujur maka akhirnya mereka sepakat untuk memilih Abu Bakr sebagai pemimpin mereka.

KT : Iya ya Ki, kalau mereka gak jujur dan rendah hati wah bakalan langsung perang saudara ya Ki ?

KS : iya.. Jadi saya cuma mau bilang kalau yang namanya perbedaan pendapat dan perbedaan pemahaman itu semua ALAMIAH..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun