Mohon tunggu...
Arief Gaffar
Arief Gaffar Mohon Tunggu... -

... Nekat Nulis Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ki Ta nanya, Ki Sotoy ngejawab [5]

7 April 2011   06:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:03 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KS : Mungkin maksudnya supaya kita bisa menerima dengan ikhlas cobaan yang gak enak itu hehehhe..

KT : hmmm.. Padahal gak perlu harus menyakini seperti itu ya Ki kalau tujuannya cuma pengen kita ikhlas menerima cobaan yang gak enak itu..

KS : Kalau menurut saya sih bukan hanya gak perlu.. Tapi gak boleh hehehehe karena Tuhan udah bilang bahwa kalau kita dapet yang gak enak, itu bukan gara2 Dia.. Hehehehe.. Dan Tuhan hanya akan merubah nasib kita kalau kita berusaha.

KT : iya ya Ki..

KS : lagi pula menurut saya, kebiasaan kita untuk meyakini bahwa cobaan yang gak enak itu dari Tuhan dan itu karena Tuhan sayang kita, sebetulnya suatu bentuk untuk mematikan atau membunuh kekritisan daya nalar kita yang justru merupakan alat utama yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk menjalani hidupnya.

KT : ternyata seserius itu ya Ki ?

KT : jadi sebetulnya dengan meyakini apa adanya bahwa semua kejadian yang kita alami adalah hasil alamiah dari beragam faktor kehidupan dan meyakini bahwa hal-hal yang gak enak itu lebih disebabkan karena kita gak nguasain maksimal faktor2 controllable itu bisa membantu kita untuk ikhlas menerima hal-hal yang gak enak itu ya Ki... ?

KS : betul.. Dan bahkan kita jadi memahami apa kekurangan kita. Belajar dari itu maka kita jadi tau cara memperbaikinya dan berusaha tidak 'kecolongan' lagi dilain kesempatan.. Jadi kita akan semakin cerdas dalam menjalani hidup ini..

KT : iya juga ya Ki..

Wah tapi kepala udah mulai berasep nih Ki.. Bahasannya lumayan berat soalnya hehehehe..

KS : hehehehehe.. Ya udah sana dzuhur dulu aja.. Besok kita lanjutin lagi kalau emang masih ada yang mau diobrolin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun