Mohon tunggu...
Arief Fajar
Arief Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Diperuntukkan untuk Reportase Tim 1 KKN Universitas Diponegoro 2022/2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berantas Nyamuk, Mahasiswa KKN UNDIP Ciptakan Semprotan Anti Nyamuk dari Serai

12 Februari 2023   12:21 Diperbarui: 12 Februari 2023   12:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Ibu PKK Desa Gendoang, dok. pribadi

Gendoang (4/2/2023). Nyamuk adalah salah satu serangga yang membawa bayak penyakit pada manusia seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu perlu dilakukan pencegahan terhadap penyebaran nyamuk DBD. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan perkembangbiakan nyamuk, salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat obat anti nyamuk.

Obat-obatan anti nyamuk yang saat ini beredar di masyarakat banyak mengandung bahan kimia yang rawan menimbulkan masalah kesehatan maupun lingkungan sehingga perlu dicari alternatif lain. Pemanfaatan bahan-bahan alami bisa menjadi alternatif untuk pembuatan produk anti nyamuk. Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan anti nyamuk adalah tanaman serai. Serai diketahui mengandung senyawa-senyawa seperti geraniol, citronellal, citronellol yang mana senyawa-senyawa tersebut merupakan komponen minyak asiri yang memiliki bau khas dan sangat tidak disukai oleh nyamuk sehingga hal tersebut menjadikan serai sebagi bahan yang sangat cocok untuk mengusir nyamuk. Selain itu, faktor dari keberadaan tanaman serai yang mudah didapatkan serta harganya yang relatif murah menjadi suatu keunggulan tersendiri untuk dimanfaatkan sebagai bahan anti nyamuk.

Desa Gendoang merupakan daerah yang banyak ditumbuhi oleh tanaman liar seperti pepohonan dan semak-semak yang tumbuh disekitar rumah warga menyebabkan banyak nyamuk yang bermunculan. Ditambah lagi dengan masih banyaknya sampah yang berserakan di sekitar pemukiman warga serta musim penghujan semakin menyebabkan nyamuk yang berkeliaran semakin banyak.

Permasalahan tersebut mendorong Jaffar Alfaridzi, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro menciptakan invoasi berupa semprotan anti nyamuk berbaghan dasar tanaman serai kepada masyarakat desa Gendoang. Kegiatan yang dilakukan berupa edukasi tentang bahaya nyamuk dan pemanfaatan tanaman serai serta demonstrasi cara pembuatan semprotan anti nyamuk berbahan dasar tanaman serai. Pada saat demonstrasi ibu-ibu turut berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan dengan harapan bisa mengetahui dan memahami proses pembuatannya dengan baik.

Semprotan Anti Nyamuk dari Serai, dok. pribadi
Semprotan Anti Nyamuk dari Serai, dok. pribadi

Proses pembuatan semprotan anti nyamuk dari tanaman serai ini membutuhkan alat dan bahan yang meliputi: kompor, panci, wadah, tanaman serai, etanol 70%, dan air. Langkah pembuatannya yaitu: pertama menyiapkan alat dan bahan, lalu memotong tanaman serai menjadi potongan kecil-kecil. Kemudian merebus tanaman serai selama 30 menit. Setelah direbus air rebusan dipisahkan dari padatan, kemudian air rebusan dicampur dengan etanol 70%.

"Produk ini bisa menjadi salah satu peluang bisnis bagi masyarakat disini (Gendoang) dan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya nyamuk yang ada dirumah" tutur ibu Wulan, salah satu anggota Posdaya desa Gendoang.

Foto Bersama Ibu PKK Desa Gendoang, dok. pribadi
Foto Bersama Ibu PKK Desa Gendoang, dok. pribadi

Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat desa Gendoang pada khususnya dapat memanfaatkan tanaman serai sebagai alternatif solusi untuk mencegah gigitan nyamuk serta dengan adanya produk yang tercipta dari kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak kegiatan perekonomian di desa Gendoang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun