Perusahan Otobus tujuan Dompu biasanya banyak tersedia keberangkatan di pagi hari, adapun saat itu karena butuh dan kalau tidak harus menunggu lama lagi, maka pilihan nya akan berangkat pukul 02.00 WITA dengan tujuan terakhir Kota Bima.Â
Bus tersebut PO Rasa Sayang namanya cukup melegenda sepertinya, terbukti penyedia akses penghubung ini ternyata banyak dipadati oleh masyarakat Nusa Tenggara Barat setelah berangkat dini hari meninggalkan Pulau Bali, lalu menyebrang dari Pelabuhan Padang Bai selama 4 jam untuk sampai Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok. Keberangkatan awal bus tersebut dimulai dari Jakarta Terminal Pulogebang.
Rute sesuai rencana adalah turun di Pertigaan Banggo, Kab. Dompu setelah sesampainya di Pulau Sumbawa, adapun tarif yang ditetapkan sekitar Rp. 400.000 utuk tiba sampai tujuan kami. Selama perjalananan setibanya di Pulau Lombok, sempat istirahat untuk makan siang sebagai bagian dari fasilitas pelayanan dari PO.
 Rasa Sayang di Terminal Mandalika, Lombok. Bahasa, interaksi umum yang kami amati terlihat adalah begitu sangat berbeda antara masyarakat lombok dan sumbawa walau tampak segi postur fisik nampak sama saja, namun kekerabatan dua tetangga pulau dekat itu memahamai satu sama lainnya. Hal ini kami rasakan saat beberapa orang mulai bertanya melemparkan senyuman lalu obrolan panjang memulai observasi mendalam tentang dua budaya tentang mereka.Â
Setelah cukup, bus mulai bergegas tancap gas jalur lombok utara memakan waktu kurang lebih 120 menit untuk tiba di Pelabuhan Kayangan, lalu menunggu giliran masuk untuk menyebrang sekitar 30 menit menuju Pelabuhan Poto Tano, Pulau Sumbawa.
Selasa, 24 Desember 2019 pukul 17.00 WITA menjadi hari ketiga selama perjalanan dan mendekat tujuan akhir. Sore hari itu suasana semakin redup, beberapa bukit tebing tinggi serta hujan menjadi ucapan selamat datang membasahi jalanan Pulau Sumbawa yang berkelak kelok meliuk, sesekali jalanan naik turun pun terasa.
Lalu kenampakan Teluk Saleh tepat arah utara selama perjalanan bus terlewati sudah selama 9 jam ke depan, telah mengiring waktu mendekat tidak terasa tiba juga akhirnya di Pertigaan Banggo bertepatan malam Natal, Rabu 25 Desember 2019 Pukul 00.15 WITA.Â
Kami pun turun, sambil berjalan bertemu sapa satuan tugas pos TNI-POLRI malam natal dini hari itu, meminta ijin menginap di masjid terdekat sambil menjawab dua tiga pertanyaan lewat obrolan singkat.
Pagi hari perjalanan dilanjutkan setelah sebelumnya membeli beberapa kebutuhan untuk pendakian sambil mengisi perut dengan makanan khas jajanan pasar yang ternyata ramai sekali, aktivitas jual beli masyarakat cukup tinggi kami perhatikan.