Mohon tunggu...
Arie Feryanto
Arie Feryanto Mohon Tunggu... Guru - Natura Magista

Hiker | Pari Wrajaka

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Overland Jakarta Sumbawa demi Gunungapi Tambora

30 April 2020   07:00 Diperbarui: 30 April 2020   07:16 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selat Bali & Taman Nasional Bali Barat | dokpri

Kereta Probowangi, Surabaya - Ketapang | dokpri
Kereta Probowangi, Surabaya - Ketapang | dokpri

Surabaya sebagai kota pahlawan yang begitu berbeda saat malam hari tidak terlalu ramai tapi geliat kehidupan ekonomi tetap ada, tidak heran sejumlah warung kopi WiFi sederhana tersebar menjadi pilihan favorit pemuda arek arek surobyo, karena selain menyediakan hidangan ramah di kantung, tentu memberikan ruang aktualisasi bercengkrama melihat interaksi sosial-budaya Jawa Timuran katanya. 

Dialek logat berbahasa jawa begitu kental, unsur santun tetap kerasa walau kadang penegasan setiap kata sarat makna anak muda suroboyoan. Dini hari waktu setempat setibanya kami pukul 01.24 WIB di Stasiun Pasar Turi, mengisi perut adalah hal pertama muncul dalam kepala agar tetap fit beberapa hari ke depan sambil menunggu keberangkatan kereta api Probowangi 337 (economy, CA) yang sesuai jadwal akan meninggalkan Surabaya pada Pukul 04.15 WIB dari Stasiun Gubeng dan tiba pukul 11.45 di Stasiun Ketapang. 

Pelabuhan Ketapang ternyata dekat saja, cukup berjalan kaki keluar dari Stasiun ke arah Timur maka setelah jalan besar utama tepat di depannya sudah sampai. Untuk dapat menggunakan jasa menyebrang kapal Ferry dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Pulau Bali), tidak dengan uang tunai lagi, tapi sudah transaksi secara e money sebagai pilihan utamanya. Tarif sekali menyebrang Rp. 8.000 bagi penumpang tidak dengan kendaraan bermotor.

Bali - Sumbawa

Selat Bali & Taman Nasional Bali Barat | dokpri
Selat Bali & Taman Nasional Bali Barat | dokpri

Senin, 23 Desember 2019 pukul 13.00 WITA setelah 30 menit berada di Selat Bali dengan kapal pengangkut penumpang yang ramai geliat libur akhir tahun mengantarkan kami tiba juga di Pulau Dewata. Julukan tersebut tidak lepas dari nilai historical kejayaan masa lampau yang masih terjaga dan lestari sehingga mendatangkan keagungan dan menjadi daya tarik destinasi wisata budaya, tidak heran kunjungan selalu ramai dari berbagai negara. 

Terminal penumpang di sekitar Pelabuhan Gilimanuk menjadi akses untuk sampai di Kota Denpasar dan beberapa terminal lainnya, salah satunya Terminal Mengwi di Kab. Badung sebagai tujuan kami berikutnya. 

Tarif sekali jalan menuju pusat kota sekitar Rp. 50.000 / orang, ditempuh 4 jam normalnya menggunakan moda transportasi seperti elf atau bus 3/4. nah, pastikan tanda pengenal diri dipersiapkan saat pertama kali memasuki Terminal Penumpang Pelabuhan Ketapang, biasanya akan terdapat semacam pos pemeriksaan bagi wisatawan domestik atau manca negara. 

Pariwisata mendukung kegiatan perekomian masyarakat sekitar, dukungan ini terasa dari penyediaan fasilitas seperti jalan raya serta lingkungan tertata rapih. Taman Nasional Bali Barat sore itu pun setelah meninggalkan kawasan terminal masih sanngat rimbun pepohonan khas ekosistem pesisir pantai dengan aktivitas monyet ekor panjang sepanjang jalan. Kerharmonisan terasa saat adzan berkumandang menandakan toleransi keyakinan saling menjaga menghargai perbedaan.

Terminal Mengwi, Kab. Badung | dokpri
Terminal Mengwi, Kab. Badung | dokpri

Terminal Mengwi, tepatnya Pukul 21.00 WITA tiba juga akhirnya, tidak lama kedatangan kami pun langsung didatangi beberapa penyedia jasa (calo), pertanyaan tujuan dari mana akan ke mana pun langsung mengarah meunggu jawaban pasti, memang suasana malam itu sangat ramai dan perlu tetap kewaspadaan diri memilah menilai informasi, agar tidak menjadi sasaran dimanfaatkan pihak pihak tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun