MTsN 1 Bantul Gelar Pengajian Ahad Kliwon, Ustadz Masyhuri Ajak Tingkatkan Kualitas Puasa

Bantul (MTsN 1 Bantul) - Minggu pagi (2/2/25), suasana di MTs Negeri 1 Bantul terasa berbeda. Halaman madrasah dipenuhi oleh guru, staf, serta orang tua siswa yang antusias mengikuti pengajian Ahad Kliwon. Masih dalam suasan HUT madrasah, nampak orang tua siswa sudah duduk berjajar rapi di lapangan tengah madrasah yang kali ini ustadz Masyhuri dari Bantul hadir sebagai penceramah, memberikan siraman rohani yang bermanfaat bagi seluruh peserta.

Kamad MTsN 1 Bantul memberikan sambutan saat pengajian ahad kliwon (dok pribadi)

Saat memberikan sambutan dalam acara pengajian yang dihadiri oleh orang tua/wali siswa, Kepala MTs Negeri 1 Bantul, Sugiyono, S.Pd, menyampaikan apresiasi atas kehadiran mereka. Beliau juga mengingatkan bahwa semester genap akan segera dimulai, dan para siswa akan menghadapi ujian yang lebih menantang. Oleh karena itu, beliau mengajak para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap putra-putrinya, baik dalam pergaulan maupun dalam penggunaan handphone. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak dapat belajar dengan baik dan terhindar dari pengaruh negatif.

Orang Tua siswa menghadiri pengajian ahad kliwon di MTsN 1 Bantul (dok pribadi)

Saat memberikan tausiyah dalam acara pengajian, Ustadz Masyhuri menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan kehidupan sehari-hari. Beliau mengingatkan tentang pentingnya bersyukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, beliau juga menyoroti peran ibu sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya, sehingga seorang ibu harus menjadi teladan yang baik. Ustadz Masyhuri juga menekankan agar kita tidak boleh bersikap sombong, serta selalu berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Selanjutnya, ustadz Masyhuri menyampaikan pesan khusus terkait dengan ibadah puasa Ramadhan yang akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang. Beliau menekankan bahwa setiap Muslim harus berusaha meningkatkan kualitas puasanya dari tahun ke tahun. Untuk menggambarkan pentingnya peningkatan kualitas puasa, beliau mengutip Imam Al-Ghazali yang membagi tingkatan kualitas puasa menjadi tiga: yaitu Bangkrut: Jika puasanya tahun ini lebih buruk dari tahun kemarin, Rugi: Jika puasanya tahun ini sama dengan tahun kemarin dan Terbaik: Jika puasanya tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. (ARF)