Bantul (MTsN 1 Bantul) - Air, merupakan kebutuhan utama setiap manusia bahkan semua makhluk hidup yang ada. Di sebagian daerah, air merupakan hal yang sulit didapatkan terlebih saat musim kemarau karena terbatasnya sumber mata air yang ada. Kapanewon Sewon, termasuk salah satu daerah yang masih mudah untuk mendapatkan sumber air baik melalui sungai, PDAM, maupun dengan pembuatan sumur. MTsN 1 Bantul, sebagai salah satu instansi pendidikan di kapanewon Sewon tentunya menerapkan pembelajaran mengenai penghematan sumber daya yang ada, termasuk air yang sebagian besar ketersediaannya didapatkan melalui pembuatan sumur. "Kami selalu ingatkan siswa untuk memakai air secukupnya. Sudah diberikan sticker untuk mengingatkan penghematan air disetiap penggunaan titik air yang ada di madrasah." ujar Imam Sopingi selaku Wakamad bidang sarana prasarana saat meninjau biiopori sebagai resapan air pada Jumat (01/11/2024).
MTsN 1 Bantul mencanangkan sebagai madrasah adiwiyata, yang tentunya banyak hal yang harus dibenahi, salah satunya dalam hal penggunaan sumber daya alam yang ada termasuk ketersediaan air di madrasah. Sebagai bentuk pelestarian sumber daya air, telah dilakukan beberapa rekayasa seperti pembuatan sumur resapan, biopori, kolam ikan dengan sumber air sisa wudu siswa, dan penyaluran buangan air wastafel untuk menyiram tanaman di taman sekolah. Hal ini dilakukan agar tidak ada air yang terbuang percuma dan akan kembali ke lingkungan sebagai bentuk pelestarian sumber daya alam. "Rekayasa pemanfaatan sisa air, seperti kolam ikan dan buangan dari wastafel untuk pembelajaran bagi siswa, bahwa air siswa bisa dimanfaatkan." ujar Sugiyono selaku kepala MTsN 1 Bantul.
Rekayasa pemanfaatan sisa air baik dari air wudu siswa maupaun wastafel sebagai bentuk kreativitas madrasah dalam rangka menunjang program madrasah Adiwiyata yang terfokus pada bidang pelestarian lingkungan. Selama ini, sebagai madrasah yang melaksanakan ibadah salat secara berjamaah, banyak air sisa saat siswa wudu dan telah dimanfaatkan sebagai sumber air untuk kolam ikan yang diharapkan akan berdaya hasil ke depannya. Selain itu, air dari wastafel yang ada di madrasah, dialirkan ke taman-taman yang ada disekitar watafel dengan menggunakan pipa sehingga saat wastafel terebut digunakan maka air yang digunakan akan menyirami tanaman yang ada, dimana sebelumnya hanya terbuang saja langsung menuju tanah. Ini sebagai bentuk rekayasa pemanfaatan sisa air untuk pelestarian lingkungan yang ke depannya diharapkan menjadi inspirasi terciptanya rekayasa atau inovasi lainnya. (ARF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H