Mohon tunggu...
arief elhakim
arief elhakim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di MTsN 1 Bantul memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Pilah Sampah, Budayakan Siswa MTsN 1 Bantul untuk Peduli Lingkungan

29 September 2024   05:06 Diperbarui: 29 September 2024   06:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bak sampah berpilah di kelas (dok pribadi)

Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang merupakan tempat penampungan akhir sampah dari seluruh daerah di Yogyakarta telah di tutup pada Mei 2024 yang sebenarnya sudah overloaded sejak tahun 2012. Darurat sampah diberlakukan setelah penutupan TPA ini, dimana setiap warga diharapkan bisa mengolah sampah rumah tangganya sendiri, dan pengelolaan sampah juga dilaksanakan di setiap kalurahan yang ada di wilayah Yogyakarta, tak terkecuali di setiap instansi pemerintahan termasuk sekolah dan madrasah.

Aksi siswa membuah sampah di bak sampah berpilah (dok pribadi)
Aksi siswa membuah sampah di bak sampah berpilah (dok pribadi)

Aksi Madrasah Bersih sampah, dilaksanakan di MTsN 1Bantul sebagai dukungan nyata terhadap status darurat sampah. Kegiatan ini memberikan tanggung jawab pada siswa untuk tidak berkonstribusi menghasilkan sampah di lingkungan madrasah, sehingga sampah yang ada wajib dibawa pulang dan di olah secara mandiri. "Madrasah tidak menyediakan bak sampah, siswa harus membawa pulang sampahnya masing-masing." ujar Erna Rahayu selaku wakamad saat menjelaskan program ini pada siswa.

Bak sampah berpilah di kelas (dok pribadi)
Bak sampah berpilah di kelas (dok pribadi)

Setelah pembiasaan program madrasah bebas sampah, MTsN 1 Bantul akan menuju madrasah adiwiyata pada tahun 2024, sehingga sampah yang ada di lingkungan madrasah harus melalui proses pengolahan yang sebelumnya harus dipilah sesuai jenis sampahnya. Untuk menunjang hal ini, maka setiap kelas disediakan bak sampah berpilah yang terdiri dari bak sampah organik, sampah non organik, dan sampah berbahaya. "Setiap siswa harus bisa memilah sampah saat dimasukkan dalam bak sampah. Nantinya, petugas piket kebersihan mengumpulkan masing-masing sampah kelas ke tampat yang telah disediakan untuk diproses lebih lanjut." terang Arief saat memberikan pengarahan pada siswa di Musala Daarul Ilmi pada Kamis (26/09.2024). sosialisasi pemilahan sampah dan monitoring pelaksanaannya terus dilakukan oleh tim adiwiyata termasuk proses pengolahan setiap jenis sampah pada siswa, yang nantinya akan dilakukan oleh kader adiwiyata masing-masing kelas yang akan dibentuk. (MUR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun