Mohon tunggu...
arief elhakim
arief elhakim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di MTsN 1 Bantul memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budi Daya Nangka, Menunjang Madrasah Adiwiyata MTsN 1 Bantul

28 September 2024   19:50 Diperbarui: 28 September 2024   19:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(MTsN 1 Bantul) -- Berbagai kegiatan dalam menunjang madrasah adiwiyata dilakukan MTs Negeri 1 Bantul, salah satunya kegiatan outing class ke museum Ngoto pada hari Senin (23/09/ 2024). Setiap kegiatan madrasah, akan ada sajian makan siang untuk guru dan pegawai termasuk saat kegiatan outing class ini yang ditandai penanaman pohon jamaica di area musem. Sajian kali ini berupa olahan nangka berupa gudeg yang merupakan hasil budidaya tanaman nangka di lingkungan madrasah. 

Saat ini musim berbuah pohon nangka sehingga dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri bahkan dijual ke guru dan karyawan untuk modal dalam pengolahan sajian gudeg. Setiap musim berbuah, pohon nangka menghasilkan buah yang lebat bahkan bisa menyajikan setiap harinya untuk konsumsi langsung jika sudah matang. "Saat ini pohon nangka berbuah lebat, nangka yang matang akan kami kupas dan jadi camilan ringan untuk guru dan karyawan dan yang masih mentah kami olah jadi gudeg" ujar Sumiasyih saat mengolah buah nangka untuk gudeg pada Senin (23/09/2024).

Gudeg hasil olahan nangka budi daya di madrasah (dok pribadi)
Gudeg hasil olahan nangka budi daya di madrasah (dok pribadi)

Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta, sehingga madrasah membudidayakan pohon ini sebagai salah satu bentuk pelestarian lingkungan dan juga program menuju madrasah adiwiyata. Madrasah memiliki beberapa pohon nangka yang selama ini dirawat dan telah memberikan hasil yang bisa dimanfaaatkan sendiri sebagai konsumsi madrasah. 

Selain nangka, di madrasah ditanami pohon jambu Jamaica, lidah buaya, mangga, dan singkong yang dapat dijadikan konsumsi hasilnya. "Jamaica kami jadikan pohon simbol identitas madrasah, sedangkan lidah buaya sebagai bentuk wirausaha untuk dijadikan Nata de Aloe Vera." ujar Budi Hartono selaku kader adiwiyata yang merawat berbbagai tanaman yang ada di madrasah. (sum)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun