Mohon tunggu...
arief elhakim
arief elhakim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di MTsN 1 Bantul memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Operator JMD MTsN 1 Bantul Siap Sukseskan Asesmen Madrasah

25 April 2024   08:53 Diperbarui: 25 April 2024   08:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Kamis (25/04) merupakanhari pertama pelaksanaan Asesmen Madrasah (AM) tingkat madrasah tsanawiyah dikabupaten Bantul. MTsN 1 Bantul melaksanakan asesmen dengan model blended,dimana naskah soal dicetak sedangkan jawabannya dimasukkan ke aplikasi JogjaMadrasah Digital (JMD). Hal ini untuk memudahkan siswa mengerjakan soal, sertamempercepat guru pengampu untuk menganalisis nilai yang diperoleh siswa. "Untuktahun ini kami masih mencoba model blended seperti tahun kemaren, JMD ke depanakan kami optimalkan lagi karena sudah masuk dalam penilaian kinerja," terangErna Rahayu waka kurikulum yang sekaligus koordinator AM.

Dokpri
Dokpri
JMD suatu bentuk gebrakan kanwil KementerianAgama Yogyakarta dalam digitalisasi pendidikan. Aplikasi yang dilaunching padatanggal 2 Juni 2022 sangat membantu proses pembelajaran dari materi, tugas, danujian sehingga guru dan siswa dapat dengan cepat menggunakan aplikasi inikarena ringan dan mudah digunakan. "Ada yang baru, JMD Secure Mode, agaraplikasi lebih aman dan siswa benar-benar jujur mengerjakan sendiri," ujarDamar Sungkowo salah satu operator JMD. Saat pelaksanaan AM, aplikasi JMDsangat membantu dalam menganalisis nilai namun terkadang ada beberapa kendalasat menggunakannya. Bertempat di ruang baca perpustakaan, operator JMD siapuntuk membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

Dokpri
Dokpri

Bersamaan dengan AM, siswa kelas 7 dan 8 melaksanakanKBM Online yang juga menggunakan JMD. Operator JMD sekaligus membantu guru dan siswajika ada pembelajaran melalui JMD yang terkendala. "Banyak siswa yang japri,terkendala tidak bisa masuk, tidak muncul tugas dan pembelajarannya, waktusudah habis, dan sebagainya. Kami bantu mereka, karena sudah beberapa waktu JMDtidak mereka akses sehingga lupa cara menggunakannya," terang Arief selakukoordinator operator JMD. (ARF)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun