"Kali kedua pada yang sama,
Sama Indahnya" petikan lagu penyanyi Raisa yang bejudul 'kali kedua'.
Dan Indonesia di 2018 ini kembali memiliki kesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asean Games 2018, sperti judul lagu Raisa, ini merupakan kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga seasean ini, yang sebelumnya pernah digelar meriah di pada tahun 1962 saat zaman pemerintahan Presiden Ir. Soekarno.
Meski pesta olahraga ini berskala ASEAN, namun Indonesia siap memukau jutaan pasang mata di dunia, karena Indonesia acap kali menjadi perhatian dunia,mulai dari keindahan alam, budaya, dan kehidupan sosial antar sesama, apa lagi jika Indonesia tengah menjadi tuan rumah pesta olahraga asean ini, kabarnya pastilah membelah dunia.
Untuk mengulang sejarah indah 59 tahun silam, segala sesuatu dilakukan pemerintah Indonesia dalam keramahannya.
Semangat Asean Games menggema keseluruh pelosok nusantara. Meski acara akbar ini di selenggarakan di Jakarta dan Palembang, namun setiap daerah bersuka cita tenggelam dalam euforia Asean Games 2018.
Seperti diadakannya pawai obor, Pawai obor yang diawali dengan pengambilan api abadi Asia di New Delhi, India, pada 15 Juli 2018, disambut ramah gembira oleh masyarakat Indonesia. Mural-mural Asean Games juga mulai menghiasi disudut-sudut daerah yang ada di Indonesia.
Antusias tersebut tercipta karena kesadaran masyarakat Indonesia yang paham bagaimana menjadi tuan rumah yang baik, untuk menghormati sejumlah bangsa yang nantinya akan bergabung dalam perhelatan olahraga se-Asia ini.
Masyarakat menyatukan energi, dan mengambil bagian untuk kelancaran Asean Games 2018. Para pelaku usaha pun juga ambil bagian untuk kelancaran acara ini, tak sedikit dari mereka yang mengeluarkan kemasan edisi khusus asean games 2018, seakan dengan produknya  itu mereka menyapa, "hai, asean games akan berlangsung di Indonesia, ayo meriahkan".
Segala sesuatunya dipersiapkan untuk menyambut kurang lebih 1500 atlet se-Asia. Rasa saling menghormati yang selalu dijunjung bangsa Indonesia inilah yang memacu mereka berbuat lebih. Meskipun hanya diadakan di dua tempat, masyarakat diluar Jakarta dan Palembang tak ragu untuk memeriahkan perhelatan akbar ini.
Bahkan bendera dari negara-negara yang terlibat langsung dalam Asean Games berkibar di tanah Indonesia.
Menjadi tuan rumah dan haus akan juara, tak membuat Indonesia memikirkan kenyaman para atletnya sendiri, sikap yang ditunjukkan masyarakat Indonesia ini sangat mengedepankan nilai-nilai sportivitas, fairplay, dimana segala persiapan untuk para atlet dari luar disediakan tempat terbaik dan ternyaman demi mereka melangsungkan pertandiangan pada 18 agustus hingga 2 September nanti.