Mohon tunggu...
arie febstyo
arie febstyo Mohon Tunggu... Tenaga Lepas -

Penggemar Malam

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rudiantara Ancam Tutup Facebook, Mungkinkah?

7 April 2018   22:56 Diperbarui: 7 April 2018   23:12 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan maksud ancaman itu apa? Pak menteri seperti memiliki taring yang terbuat dari gabus, ketika di gunakan tidak akan berdampak apa-apa, seperti hantu yang sering ada di rumah hantu yang kerap hadir di pasar malam.

Kenapa harus mengancam Facebook tidak akan dapat lagi diakses di Indonesia, ancaman itu mengarah kemana? Ke perusahaan Facebook kah? Atau langsung ke Mark zuckerberg?

Sang menteri hanya mengancam pengguna yang benar-benar cerdas menggunakan Facebook, yang berarti dia mengancam masyarakat Indonesia.

Pengusaha yang mengandalkan Facebook dibuatnya gelisah.

Ancaman tersebut hanya dibuat untuk konsumsi wartawan agar dimuat di medianya tempat ia berkerja.

Bahkan bisa jadi sebagai alat untuk menambah daftar panjang nama sang menteri di mesin pencari Google.

Blok para pengguna "bodoh" yang tak bertanggung jawab, jangan menjelma sebagai macan ompong dengan mangancam Menutup platform Facebook dari Indonesia. Banyak yang bahagia karena facebook, dan yang terluka sama banyaknya. Dan itu salah penggunanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun