Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beras yang Hilang di Toko Modern

21 Maret 2024   13:27 Diperbarui: 21 Maret 2024   13:46 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beras di supermarket, sumber gambar pribadi. 

Keliling supermarket hypermarket

Sebelumnya ke Indomaret alfa maret

Mencari beras premium atau sphp

Zonk yang ada

Hanya ada beras pandan wangi

Sang rajanya beras

Atau beras beras mahal lainnya

Beras merah beras ketan beras porang

Apa sih yang terjadi? 

Berita badai di selatan pulau jawa 

Udara panasnya menyedot semua udara 

Di atas kepulauan Indonesia 

Menimbulkan ombak tinggi

Puting beliung dan tornado

Hujan lebat mengguyur tanah tiada henti

Tanah gembur dan akhirnya longsor 

Waduk Bendungan sungai penuh dan akhirnya banjir 

Kota dan desa tenggelam 

Sawah dan kebun jadi lautan 

Jalan raya dan transportasi putus

Padi dan hasil pertanian perkebunan lenyap

Beras susah dicari

Gula dan telur juga daging ayam menipis

Dan Pemerintah pun bergerak impor 

Terlambat? 

Mungkin tidak mungkin iya. 

Tahun 2024 ini terlalu banyak agenda

Terlalu banyak perang dan bencana

Pilpres pilkada dan drama politik 

Bansos gencar dibagi

Beras, minyak goreng, gula pasir diborong

Gudang gudang pun kosong 

Jadi kemana beras di pasar toko modern

Jatah produk pastinya berkurang 

Politik adalah pamglima

Kebutuhan masyarakat urusan nomor lima puluh lima

Saat orang orang berburu diskon 

Terpaksa belum kulirik

Sampai beras kudapat

Lalu bagaimana beras di pasar tradisional? 

Melimpah rumah dengan harga tinggi

Namun tanpa standar jelas

Kotor dan pecah pecah

Atau timbangan sedikit kurang 

Pada akhirnya yang penting ada

Bersyukur atas nikmat yang didapat

Masih banyak yang tidak mampu  

satu liter dalam plastik hitam yang dia mampu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun