Karena itu kehati-hatian adalah kunci utama dari koperasi. Pedagang adalah mereka yang memutar uang. Kadang untung kadang buntung. Nah disini diperlukan kejelian pengurus koperasi untuk menilai bisa tidaknya sang pedagang mendapatkan kredit pinjaman.
 Masalah terbesar koperasi adalah azas kekeluargaan, setiap pengurus pasti kenal anggotanya. Dan Ada kalanya koperasi bisa bertahan puluhan tahun dan menjadi besar, itu biasanya hanya karena adanya pengurus yang berpandangan jauh kedepan.Â
Setiap orang yang mengajukan pinjaman tunai mempunyai kemungkinan macet dan tidak sanggup membayar cicilannya. Karena itu mereka harus punya jaminan.  Agunan biasanya jika  di koperasi namanya. Agunan ini bisa dilelang atau dijual langsung ketika  sang peminjam tidak bisa bayar.Â
Bisnis adalah bisnis, namun karena koperasi berazas kekeluargaan maka hal ini biasanya dibicarakan dengan baik-baik di awal sehingga jika ada masalah nantinya akan diselesaikan baik-baik juga.
Setiap badan usaha pasti ada masalah, dan masalah yang akan selalu dijumpai pada koperasi simpan pinjam adalah kredit macet, kredit yang tidak bisa ditagih karena anggota  mengemplang pinjaman atau kabur entah kemana. Dan semua itu akan menjadi tanggung jawab pengurusnya.
Pengurus
Ketua dan pengurus akan dipilih setiap 3 tahun sekali atau lima tahun sekali, tergantung AD/ART koperasi itu. Ibarat pilpres, umur mereka hanya sekian tahun dan boleh dipilih lagi jika sukses memimpin koperasi. Namun sebagus apapun dia, umur dan kematian akan membatasi kepemimpinannya. Dan biasanya setelah muncul pemimpin baru maka kebijaksanaan baru pun akan dibuat.
Pengurus adalah tulang punggung koperasi. Pengurus itu otaknya koperasi. Semua ide dan keputusan koperasi berasal dari pengurus.  Semua rencana kerja dan keputusan akan diajukan dalam  Rapat anggota Tahunan. Koperasi masih kecil biasanya ketua dan pengurus adalah  para idealis, mereka rela  menyerahkan harta, waktu  dan tenaganya agar  koperasinya maju.Â
Namun ketika mereka sudah diganti karena tidak dipilih lagi atau lain hal, Â maka yang muda dan energik yang muncul. Idenya pasti kemana-mana. Buka cabang disini, buka cabang disana.Â
Buka usaha fotocopian, buka kreditan kompor. beli tanah, beli empang dan macam-macam. Dan biasanya anggotanya akan memberikan semua kepercayaan dan wewenang kepada pengurusnya.Â
Terserah mau dijadikan apa dan akibatnya uang , Â modal, dan aset koperasi tercecer dimana-mana. Â Putaran uang mati karena semua investasi salah dan tergiur keuntungan yang cepat. Aset yang ada akhirnya menjadi gedung tua, dan kolam kosong.