Kuil Akshardham di New Delhi  adalah contoh sempurna dari kolaborasi tradisi dan  inovasi  artistik  yang menginspirasi.  Alih-alih membuat replikasi masa lalu,  mereka membuat ukiran dan diorama  inspiratif yang berkaitan dengan gajah - seperti bagaimana gajah dan manusia  berhubungan dekat, bagaimana gajah diberkati oleh yang ilahi dan cerita-cerita dari Pancatantra lainnya.
Pancatantra adalah karya sastra dunia yag berasal dari Kashmir India, Pancatantra artinya 5 ajaran. Yang merupakan lima aspek yang berbeda dari ajaran sang guru. Murid sang brahmana itu adalah 3 putera Prabu Amarasakti. Ciri utama pancatantra adalah kisah fabel. Cerita fabel ini menyebar  keseluruh dunia. Setiap wilayah dan Negara mempunyai gubahan masing-masing yang disesuaikan dengan wilayah dan kebudayaan masyarakatnya.
Berikut adalah beberapa contoh dari kisah-kisah ini seperti yang diukir di Gajendra Peeth karya Swaminarayan Akshardham yang belum pernah kita dengar.
 Kambing, singa dan gajah
Seekor kambing yang tersesat  di hutan gelap, di sana dia melihat jejak telapak singa. Berharap akan mendapat perlindungan dari sang  raja hutan. Kambing itu menyusuri  jejaknya.  Kambing itu berharap kepada sang raja yaitu  singa untuk menyelamatkan diri dari serangan  binatang liar di hutan.
Ketika sampai ke tempat singa,  kambing mengutarakan keinginanya. Singa merasa  senang melihat kepercayaan kambing kecil itu pada jejak kakinya.  Dia memberkati dia dengan perlindungan dan memanggil gajah, menempatkan kambing di kepala gajah untuk membawanya dengan aman dan terhormat ke rumahnya diluar hutan.
 Moral dari kisah ini adalah  bahkan mahluk biasa pun dilindungi dan mendapatkan kebesaran dengan berlindung kepada yang  kuasa.
 Emas sebanyak seekor gajah
Suatu ketika seorang raja senang dengan keterampilan penyair dan berjanji untuk memberinya hadiah emas setara dengan berat seekor gajah. Â Tapi itu menciptakan tantangan - bagaimana seseorang bisa menimbang gajah?