Sekarang seorang menteri yang sudah jelas terhormat, pintar dan berkuasa malah memperkenalkan produk yang tidak bisa dipertanggungjawabkan fungsinya. Beda cover tapi isinya sama.
Produknya sangat menarik tetapi sebaiknya berfikir dulu sebelum menggunakannya atau membelinya karena hal ini tidak masuk akal. Hanya sebuah harapan palsu. Menjual ilusi. Dan semakin mempertontonkan betapa mudahnya kita dibodohi.
Logikanya jika benda seperti itu terbukti ampuh, maka para tenaga medis tidak perlu pakai baju APD yang ribet dan berlapis. Cukuplah pakai kalung antivirus corona.
Wabah ini benar-benar  dijadikan kesempatan  untuk ambil uang. Kemarin universitas di Jawa Timur membuat obat-obatan yang diklaim ampuh membunuh virus corona.
Sekarang kalung. Besok apalagi? Topi? Dana besar yang telah disiapkan pemerintah akhirnya hanya untuk bancakan oknum- oknum dengan dalih  mengatasi Covid19.
Saya jadi berfikir jangan-jangan pandemi ini sengaja dibuat lama. Uangnya besar dan kesempatannya sangat langka. Terapi convalescent plasma yang sudah jelas keampuhannya malah tidak direkomendasikan oleh para dokter yang menangani Covid19,  entah kenapa. Terapi ini  diberikan pada pasien hanya jika pasien yang memintanya, itupun menurut info yang beredar harus debat dulu dengan dokter.
Jika sudah benar-benar yakin pasiennya  maka baru diberikan pengobatan terapi plasma. Aneh. Mungkin karena  terapi ini tidak ada uangnya buat para institusi kesehatan  yang menangani atau apa, sehingga lebih senang menggunakan obat-obat yang sudah pasti ada uangnya. Jelas rupiahnya. Atau karena prosedurnya yang berbelit-belit.  Entahlah.
Stop mengambil keuntungan dari ketidaktahuan rakyat. Stop Biaya Rapid test. Stop surat keterangan bebas Covid19, Â Anggaran dari Presiden cukup untuk itu semua.
SUMBER
FAME.GRID.ID
KOMPAS.COM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H