Saat ini bisa disebut saat yang penuh ketidakpastian. Orang-orang rebutan mayat di rumah sakit. Naik kereta harus punya surat bebas covid19. Ngurus suratnya pun tidak gratis. Naik pesawat harus surat tugas , surat bebas covid19 dan surat-surat lainnya. Â Duduk didalam kendaraan harus duduk selang seling walau satu keluarga. Perawat yang diusir dari kontrakannya . Â Akibatnya rakyat panik, Â pemerintah bingung. Polisi dikerjain habis-habisan, Â tentara disiagakan dimana-mana. Rakyat bikin portal disetiap pintu gang, pemerintah bikin banyak aturan baru, polisi dan tentara pontang panting mengejar orang-orang bandel yang ngeyel karena lebih percaya perasaan daripada fakta lapangan.Â
Berita dan hoax bertebaran menambah panas suasana. Semua omongan pemerintah masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Bablas seperti jalan tol. Dokter-dokter pun berteriak memberitakan kematian teman sejawatnya yang meninggal karena covid19 maupun karena penyakit bawaaannya.
Aturan-aturan baru dibuat makin banyak. Kemarin SIKM, surat izin keluar masuk. Suatu aturan yang buang waktu dan tenaga juga pulsa. Â Terus jika dimasa normal ada aturan ganjil genap mobil, sekarang wacana ganjil genap motor, dan terbaru ganjil genap kios. Â Warung nomor ganjil buka tanggal ganjil. Toko nomor genap buka tanggal genap. Tidak peduli tokonya sepi tidak laku ataupun ramai pengunjung. Saya rasa kalo masih tetap naik juga angka positifnya besok-besok aturannya bertambah. Ganjil genap pengunjung mal. Dimana pengunjung mal juga berdasarkan ganjil genap tanggal lahirnya.
Ada lagi Zona merah, zona hijau, zona kuning, zona hitam. Dan terbaru zona biru. Makin pelangi rasanya negeriku ini. Belum lagi akronim-akronim baru, Â APD, OTG, ODP, PTG, Â PSBB. Dan masih banyak lagi. Pemerintah daerah makin kreatif rakyatnya makin melongo.
Seharusnya janganlah bikin aturan-aturan baru. Cukup terapkan yang sudah jelas. Jaga jarak. Pakai masker. Cuci tangan. Â Jangan lupa makan yang bergizi dan cukup. Â Toh obat sudah ada , yaitu terapi plasma konvalesens. Harusnya diperbanyak dan disebarkan ke seluruh rumah sakit di Indonesia. Apalagi saat ini angka kesembuhan penyakit ini sudah naik menjadi 30%. Yang artinya penyakit ini bisa disembuhkan. Stop narasi penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Dan selama menunggu vaksin ditemukan lebih baik perketat aturan yang sudah jelas. Jangan bikin aturan baru yang aneh-aneh. Â Focus pada corona virusnya.
Rakyat mau kerja. Mau gerak. Â Perut mulai kosong. Tabungan sudah tandas. Istri mulai begah lihat suami luntang lantung. Ayo pemerintah daerah.. Kerja yang benar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H