Sorenya setelah badan dirasa segar maka inilah saatnya keliling kampung untuk melakukan silaturahmi. Mereka akan bertamu door to door sampai malam hari. Â
Jangan berharap makan besar di tempat open house, Â biasanya hidangan yang diberikan sang tuan rumah adalah kue-kue kecil, tape hitam, kacang dan aqua, jika beruntung mungkin akan mendapatkan pecel yang dihidangkan dengan kerupuk melarat. Jangan berharap ketupat dan opor ayam disini. Mereka adanya di lain hari.
Hal ini sangat berbeda dengan lebaran yang berlangsung  di kota Bandung dan Jakarta. Dimana semua acara silaturahmi keliling kampung dilakukan sesaat setelah mereka melakukan shalat Ied.Â
Sehingga suasana ramainya orang yang berkumpul dan cerianya lebaran akan terasa sekali disini, orang saling menyapa dan saling bersalaman sampai terlihat hampir di sepanjang jalan utama dan gang-gang kecil. Lebarannya terasa banget.Â
Dimana setiap rumah membukakan pintu rumahnya untuk siapa saja. Mereka melakukan open house dengan tentunya menyajikan masakan andalan dan kebanggaan keluarganya. Â Â
Biasanya adalah  ketupat lebaran beserta opor ayamnya. biasanya disajikan langsung dan bisa dinikmati selama open house ini. Lebaran seperti ini memang lebih terasa. Lebih menggairahkan dan cerianya menular. Untuk mereka yang tidak mudik akan merasakan sedihnya merasa sendiri di saat seperti ini.Â
Dia akan keliling kampung untuk door to door sendirian. Dan pasti ditanyai kabar keluarganya oleh si tuan rumah. Jomblo jangan menyerah. Yang penting pulang dari open house perut kenyang. Â Dan bagusnya open house ini bisa sampai malam.
Jadi sekarang mau menikmati lebaran dimana? Setiap tempat tentu mempunyai keunikannya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H