Agar sebuah produk atau jasa dapat memiliki brand yang baik dan mendapatkan ruang di benak konsumen, maka harus melalui tiga tahap yaitu :
- Brand Blue Print : Merupakan tahap dimana sebuah produk atau jasa merumuskan atau mendefinisikan makna apa yang akan ditanamkan dibenak konsumen. Brand tidak hanya sebuah logo, akan tetapi satu kesatuan terdiri dari nama, tagline, kombinasi warna serta kombinasi lain yang membentuk citra produk tersebut.
- Brand Delivery : Proses menyampaikan nama dan makna dari sebuah brand. Pada tahap ini, blue print dari brand yang sudah dirumuskan haruslah sesuai dalam proses penyampaiannya.
- Brand Evaluation : Tahap evaluasi dalam membangun sebuah brand. Dimana evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara blue print yang telah didefinisikan dengan penyampaian dari sebuah brand (brand delivery).
Di era saat ini dimana perkembangan teknologi semakin maju, serta adanya pandemic covid 19, transformasi ke arah digital menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku usaha tak terkecuali UMKM. Hampir semua proses bisnis saat ini menggunakan digital. Termasuk dalam proses membangun sebuah brand.
Membangun sebuah brand dengan media digital, dikenal dengan istilah digital branding. Di dalam membangun sebuah brand, para pelaku bisnis dapat menggunakan aplikasi, website, media sosial dan banyak lagi dibawah naungan platform digital.
UMKM dapat membangun brand produk atau jasanya dengan konsisten emasaran maupun promosi dengan media digital, diantaranya melakukan beberapa tips dibawah ini:
- Membuat Postingan yang menarik di Instagram, Facebook, Tiktok. Tak dapat dipungkiri media sosial seperti diatas sangat powerfull untuk melakukan promosi produk atau jasa kita, utamanya segmen pasar kita adalah generasi milenial dan gen z. Buatlah postingan yang menarik, dengan menampilkan foto produk yang memanjakan mata. Konten dari postingan kita haruslah memiliki tema dan story telling yang jelas agar timbul ketertarikan dari audiens.
- Pastikan kita melakukan interaksi dengan audiens kita. Dalam membuat postingan, upayakan kita dapat berinteraksi dengan audiens, misalkan dengan mengadakan kuis, membuat give away, serta membalas komentar-komentar dari audiens.
- Gunakan jasa endorsement yang sesuai. Dalam menggunakan jasa endorsement untuk promosi produk atau jasa kita, pastikan jasa endorse yang dipilih sesuai dengan segmentasi pasar yang dituju. Jika segmentasi pasar yang dituju kalangan milenial, maka selebgram yang dipilih merepresentasikan kalangan milenial. Budget yang dianggarkan pun juga disesuaikan dengan kemampuan usaha kita. Apabila budget kita masih terbatas, maka kita dapat menggunakan micro influencer dalam mempromosikan produk atau jasa kita. Mikro influencer merupakan seseorang yang menggunakan sosial media dengan follower yang tidak terlalu besar ( 1000-3000 follower) namun aktif dengan para followernya.
- Konsisten. Kunci terakhir dalam membangun sebuah brand dengan platform digital adalah konsisten. Dengan konsistensi dalam memposting promosi maka akan terbentuk persepsi dari audiens terkait produk atau jasa tersebut. Buatlah jadwal untuk memposting konten kita, sebagai panduan kapan kita harus memposting secara konsisten. Lakukanlah analisis terkait jam-jam padat audiens berinteraksi di media sosial.
Arief Budiman S.AB., M.AB, Dosen Manajemen UPN Veteran Jawa Timur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H