Mohon tunggu...
arief hakim
arief hakim Mohon Tunggu... -

aku adalah perancang dari nasib ku sendiri pena nya adalah tanganku dan hasilnya adalah apapun yang telah aku pilih

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Edukasi Politik

28 Juni 2018   02:20 Diperbarui: 28 Juni 2018   03:12 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam filosofi pendidikan, belajar merupakan sebuah proses panjang seumur hidup artinya pendidikan politik perlu dilaksanakan secara berkesinambungan agar masyarakat dapat terus meningkatkan pemahamannya terhadap dunia politik yang selalu mengalami perkembangan.

Menurut pandangan saya , pembelajaran pendidikan politik yang berkesinambungan diperlukan mengingat masalah-masalah di bidang politik sangat kompleks dan dinamis. Pendidikan politik bagi generasi muda sejak dini amatlah vital dalam mendukung perbaikan sistem politik di Indonesia.

Pengetahuan sejak dini terhadap komponen-komponen kenegaraan, arti nasionalisme, hak dan kewajiban, sistem pemerintahan, pemilu, dan segala seluk-beluk politik akan melahirkan orang-orang yang berkapasitas dan memiliki arah dalam perbaikan bangsa dan negara. Ketimbang orang orang yang beranjak dari perut lapar dan modal awal, yang ujung-ujungnya adalah makan sebanyak-banyaknya ketika menjabat.

 Edukasi politik penting, tapi jika tidak sadar untuk datang ke TPS dan memilih, tetap tidak ada hasilnya. Kesadaran politik harus ditingkatkan, sehingga partisipasinya meningkat, mengingat angka Golputdi Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Fenomena golput dalam pilkada seakan menjadi "lagu lama" ajang demokrasi. 

Ada semacam apatisme politik yang sangat jelas terlihat dalam ajang pesta rakyat lima tahunan tersebut dan menjadi catatan buruk dalam sebuah demokrasi, mengingat demokrasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi masyar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun