Mohon tunggu...
arief hakim
arief hakim Mohon Tunggu... -

aku adalah perancang dari nasib ku sendiri pena nya adalah tanganku dan hasilnya adalah apapun yang telah aku pilih

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tercabiknya Pancasila Akibat Konstitusi " Gado-gado "

11 November 2014   11:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:06 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14156537182086818998

Jika sedari awal konstitusi dasarnya saja sudah tambal-sulam, maka bisa dipastikan produk hukum dibawahnya (seperti Undang-Undang, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, dsb) menghasilkan aturan-aturan yang menyimpang dari falsafah Pancasila. Perundang-undangan yang menjadi kesatuan konstitusi yang sudah tersisipi berbagai ideologi atau disebut dengan konstitusi ‘gado-gado’ telah menyebabkan tercabiknya Pancasila dan berimplikasi semakin jauhnya kemerdekaan, kedaulatan, dan kemandirian secara hakiki atau bahkan semakin menguatkan cengkraman asing dalam bentuk yang lain, bukan penjajahan secara fisik.

Reformasi Moral Kepemimpinan Indonesia : Membangkitkan Semangat Para Pahlawan Dalam Diri Untuk Menyelamatkan Indonesia

Sepelik apapun permasalahan Bangsa, sejatinya kebangkitan atau justru kemerosotan sebuah peradaban Bangsa itu sendiri akan ditentukan oleh para pemimpinnya. Para pemimpin yang dimaksud disini bukan hanya seorang Presiden, melainkan seluruh elemen perangkat Negara yang bertanggung jawab untuk mengarahkan, menggerakkan, dan mengendalikan Negara menuju tujuannya. Lalu pertanyaan selanjutnya, pemimpin seperti apa yang mampu membawa kebangkitan Indonesia?

Dalam falsafah Pancasila sendiri, kepemimpinan nasional terkandung dalam nilai-nilai sila ke-4. “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Indonesia harus dipimpin oleh para pemimpin yang memiliki hikmat atau hikmah. Arti dari hikmah itu sendiri merupakan kebijaksanaan atau kearifan yang diberikan oleh Tuhan. Maka pemimpin yang memiliki hikmah adalah mereka yang dalam setiap perkataan, perbuatan, dan tindakannya membawa kebaikan. Orientasinya adalah untuk perbaikan Negara dan kepentingan publik, bukan atas dasar kepentingan individu dan golongan yang memperdaya rakyat. Keteladanannya pondasi kepercayaan dan menginspirasi bagi rakyat untuk juga berubah ke arah yang lebih baik. Secara simultan, para pemimpin dengan rakyatnya akan menciptakan sinergisitas untuk merubah nasib Bangsanya

Para pendahulu atau mereka yang disebut sebagai pahlawan Indonesia, secara gamblang telah mencontohkan bagaimana seharusnya bersikap sebagai pemimpin. Pemberani-bukan bermental inlander, tulus, rela berkorban, tak kenal pamrih untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan dekat dengan Tuhannya merupakan semangat para pahlawan yang harus diinternalisasi oleh seluruh segenap Bangsa guna melakukan reformasi moral. Hal ini penting dan fundamental guna mengatasi krisis kepemimpinan nasional yang melanda Negeri ini.

Kesimpulan

Agar Indonesia tidak semakin jauh tersesat dalam pusaran globalisasi, sekaranglah saat yang tepat ‘memutar arah’ kembali kepada ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa. UUD 1945 harus ditempatkan sebagai konstitusi yang tak lepas dari falsafah Pancasila. Akan tetapi perlu untuk digaris bawahi bahwa perubahan besar tersebut hanya dapat dilakukan oleh para pemimpin yang memiliki hikmah. Adalah mereka para pemimpin yang mampu membangkitkan semangat para pahlawan Indonesia dalam diri yang membawa nilai perjuangan dan cahaya perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun