Mohon tunggu...
Arief Azizy
Arief Azizy Mohon Tunggu... mahasiswa -

Mahasiswa di Program studi Psikologi, hobi : membaca dan menulis, karena itu bagian dari eksistensi. Hoby berangan angan untuk terus maju kedepan. e-mail : azizyarief@gmail.com berbagi itu indah, kawan !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remaja Memuja Idola, Oh, No!

3 November 2015   12:04 Diperbarui: 3 November 2015   12:15 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman yang semakin modern ini banyak remaja remaja yang terjebak akan kehendonisme-an, paham yang terlalu menuhankan sesuatu kekayaan, lebih suka kemewahan dari pada kesederhanaan. Dengan situasi yang ada pada saat ini, remaja seharusnya juga harus pintar pintar memilah sesuatu yang di idolakan yang lebih membuat dirinya lebih bermanfaat itu mana dan bagi dirinya yang lebih bermanfaat yang mana.

Banyak prilaku remaja sekarang yang menyimpang dengan bertambahnya zaman semakin modern ini, harus harus pintar memilah jikalau tak mau terjerumus di jalan kesesatan modern. Contoh nya saja dengan prilaku yang mengidolakan, di dunia remaja maklum lah memang disaat waktu itu remaja mulai masa peralihan. Dari masa remaja ke masa dewasa, dimana pada masa itulah muncul prilaku keresahan pada diri seorang remaja, seperti itu tadi mengidolakan, tetapi mengidolakan di zaman nya anak muda remaja sekarang artinya sudah berbeda, sampai sampai dari mengidolakan sampai ke menuhan kan.

Disaat para remaja berada di masa peralihan, remaja harus menyesuaikan dirinya dengan apa yang dia lakukan pada saat ini. Di ranah mengidolakan sesuatu, atau seseorang di sini ada yang memaknai memuja karena di saat di mengidolakan seseorang maka secara tak langsung dia itu memuja beliau. Maka di zaman yang serba modern ini banyak prilaku remaja yang menyimpang dari aturan, baik itu aturan norma hukum atau norma sosial.

Jiakalau masakah yang seperti ini tidak di selesai kan juga maka mau jadi apa generasi kita, apakah generasi yang suka menuhankan, atau generasi yang suka meniru. Disini seharusnya kedewasaan masyarakat itu juga harus tumbuh. Dalam artian kedewasaan disini bisa di ukur dari pola dia menentukan itu baik untuk dirinya atau malah sebaliknya.

Pola pikir seorang remaja sekarang sangatlah mudah di tebak, bukan hanya prilakunya yang mudah di tebak tetapi pola pikirnya juga mudah sekali di tebak. Seharusnya ini menjadi perhatian, bagaimna caranya supaya remaja remaja kita tidak terkontaminasi dengan budaya barat yang semakin hari semakin menhancurkan generasi ini.

Semoga bermanfaat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun