Mohon tunggu...
AriefathulFayogi
AriefathulFayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Ariefathul Jahro Nur Fayogi saat ini sebagai mahasiswa semester 5 di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seberapa Efektifkah Penerapan Stress Ball dan Afirmasi Positif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Remaja?

28 Juni 2024   13:45 Diperbarui: 28 Juni 2024   14:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Kegiatan PKM-M (Dok. pribadi)

Mengapa remaja saat ini sering mengalami gangguan kecemasan?Apa hal yang sering mendasarinya?

       Tim kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada Sabtu Legi, 22 Juni 2024 di Panti Asuhan Darun Najah Yogyakarta. Panti Asuhan Darun Najah Yogyakarta terletak di Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Telah berdiri sejak tahun 2012. Jumlah anak di Panti Asuhan Darun Najah berjumlah sekitar kurang lebih 92 orang. Kegiatan PKM-M ini dihadiri oleh kurang lebih 40 peserta santriwati dari Panti Asuhan Darun Najah Yogyakarta. Sebelum kegiatan ini dimulai, kami sudah mendapatkan izin dari kepala pihak Panti Asuhan setempat untuk melakukan kegiatan ini. Kegiatan tersebut bertujuan menganalisis gejala kecemasan pada remaja sebagai upaya edukasi dalam menurunkan gejala kecemasan melalui penggunaan stress ball dan afirmasi positif. Apakah dengan kegiatan ini mampu sebagai alternatif dalam meningkatkan kesehatan jiwa remaja dan menurunkan tingkat gejala kecemasan?

        Dari survei kami menjelaskan bahwa kondisi remaja saat ini kerap mengalami tingkat kecemasan akibat perubahan hormon dan emosional yang kurang stabil. Hal ini mampu mengubah suasana hati dalam suatu kehadiran sehingga mampu menarik diri dari lingkungannya. Kurangnya nya pemahaman pada remaja tentang kesehatan  mental mereka mempengaruhi tingkat kehidupan sosial mereka di masyarakat. Hal itu biasanya didasari oleh faktor biologis dan psikologis. Sebagai contoh, tingkat kecemasan biasanya didasari akibat  penderita cemas dan takut secara berlebihan ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kegiatan ini, kami juga melakukan preetes, post test, dan tanya jawab untuk mengukur tingkat kecemasan pada remaja. Hasil yang didapatkan akar permasalahan biasanya dipicu oleh masalah internal. Seperti tidak melakukan piket harian, tidak mengikuti aturan kegiatan setempat dan hal internal lainnya.

        Pengaruh dari perbandingan sebelum dan setelah dilakukan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pengabdian Masyarakat ini memiliki hasil yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan para santri di Panti Asuhan Darun Najah dapat lebih terbuka akan permasalahan mereka. Mereka jauh bisa lebih menerima dan percaya diri akan hasil yang mereka dapatkan. Mereka mampu mengimplementasikan hasil demonstrasi terkait penggunaan stress ball melalui aifrmasi positif dengan sangat baik. Hasil dari kegiatan ini, para peserta santriwati di Panti Asuhan Darun Najah Yogyakarta menjadi lebih terbuka, interaktif, dan aktraktif dalam memecahkan suatu permasalahan secara efektif.  

        Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat diawali dengan Pembukaan, Doa, Sambutan, Penyampaian materi dan Demonstrasi kemudian dilanjutkan oleh kegiatan menarik selanjutnya. Program ini dilaksanakan dengan harapan sebagai salah satu upaya preventif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada remaja. Penggunaan stress ball sebagai hasil implementasi dalam menekan tingkat kecemasan pada remaja. Harapan dilakukannya kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat sebagai pendekatan promotive, preventif, kuratif dan rehabilitatif diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, sesuai pada (Undang -Undang No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa).

        Dalam kegiatan ini, melalui demonstrasi stress ball dan afirmasi positif mampu memberikan perubahan kearah yang lebih baik. Langkah berikutnya adalah refleksi dari kegiatan yang terlah terlaksana untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik di masa mendatang. Melalui program pembinaan dan pengembangan kapasitas di Panti Asuhan Darun Najah mampu memberikan dampak positif dalam jangka waktu yang lama. Hasil dari kegiatan ini semoga dapat memberikan kebahagiaan dan kebermanfaatan bagi kita semua. Mampu mengimplementasikan ilmu yang dipelajari, menyambung tali silaturahmi dan mampu berupaya memberdayakan Problem Solving terutama di Panti Asuhan Darun Najah Yogyakarta.

            

Tim Kelompok REBATIF PKM-M (Dok. pribadi)
Tim Kelompok REBATIF PKM-M (Dok. pribadi)
         TIM REBATIF PKM-M :

1. Miftahul Khairiyah

2. Ariefathul Jahro Nur Fayogi

3. Firdausi Kusuma Dewi

4. Tausyiah Anbiya

                                                                                

Penulis : Ariefathul Jahro Nur Fayogi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun