Mohon tunggu...
arief artono
arief artono Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

Saya senang menikmati pemadangan dan menikmati kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bayang-Bayang Nuklir di Semenanjung Korea, Ancaman bagi Perdamaian Dunia dan Respon Indonesia

21 Agustus 2024   10:44 Diperbarui: 21 Agustus 2024   11:04 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korea Utara menggelar serangkaian uji rudal jarak jauh pada 2017 (Sumber: bbc.com)

Semenanjung Korea telah lama menjadi pusat ketegangan geopolitik, menghadapi tantangan besar dalam mencapai perdamaian dan stabilitas. Di tengah ketidakpastian ini, inisiatif diplomatik memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan dan membangun masa depan yang lebih damai di kawasan tersebut. 

Salah satu upaya penting adalah perundingan Six-Party Talks yang dimulai pada tahun 2003, melibatkan Korea Utara, Korea Selatan, Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Rusia. Perundingan ini bertujuan untuk mengatasi ketegangan dan menangani program nuklir Korea Utara, setelah negara tersebut keluar dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT). 

Meski beberapa kesepakatan sementara, seperti perjanjian tahun 2005, berhasil dicapai, implementasinya sering terhambat oleh kurangnya kepercayaan di antara para pihak. Perbedaan pendekatan antara Amerika Serikat yang menekankan sanksi dan Tiongkok serta Rusia yang lebih mengutamakan dialog menjadi tantangan utama. Walaupun perundingan ini terhenti sejak tahun 2008, Six-Party Talks tetap menjadi contoh penting dari diplomasi multilateral dalam menghadapi ancaman nuklir.

Langkah diplomatik lainnya adalah Deklarasi Panmunjom yang ditandatangani pada 27 April 2018 oleh Kim Jong-un dari Korea Utara dan Moon Jae-in dari Korea Selatan. Pertemuan ini, yang berlangsung di Panmunjom, Zona Demiliterisasi (DMZ), menandai langkah awal baru dalam upaya rekonsiliasi dan perdamaian setelah bertahun-tahun ketegangan. 

Deklarasi ini menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan melalui komunikasi terbuka dan pertemuan rutin, serta melanjutkan proyek bersama untuk memperbaiki hubungan ekonomi dan sosial antara kedua negara. 

Meskipun tidak secara langsung membahas isu nuklir, Deklarasi Panmunjom membuka jalan bagi dialog lebih lanjut tentang program senjata nuklir Korea Utara. Salah satu pencapaian signifikan dari deklarasi ini adalah kesepakatan untuk secara simbolis mengakhiri status perang yang telah ada sejak tahun 1953.

Dua inisiatif diplomatik ini menunjukkan pentingnya dialog dan kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan yang kompleks di Semenanjung Korea. Meski jalan menuju perdamaian masih panjang dan penuh hambatan, langkah-langkah ini memberikan harapan untuk masa depan yang lebih stabil dan damai di kawasan tersebut.

Respon Indonesia Terhadap Isu Semenajung Korea

Indonesia, dengan komitmennya yang mendalam terhadap perdamaian dan stabilitas internasional, ikut berperan dalam merespons ketegangan di Semenanjung Korea. Dengan sejarah diplomasi yang kaya dan keterlibatan aktif dalam berbagai forum internasional, Indonesia berusaha memberikan kontribusi positif terhadap penyelesaian konflik dan ancaman nuklir di kawasan ini.

Sebagai negara yang tidak terlibat langsung dalam konflik, Indonesia mengutamakan pendekatan diplomatik untuk mendukung upaya perdamaian. Melalui partisipasinya di forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia secara konsisten menyuarakan dukungannya terhadap dialog dan resolusi damai untuk menangani program nuklir Korea Utara. 

Selain itu, Indonesia aktif mendukung resolusi PBB yang menuntut denuklirisasi dan penerapan sanksi sebagai bagian dari upaya internasional untuk menekan program senjata nuklir tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun