Mohon tunggu...
arief artono
arief artono Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

Saya senang menikmati pemadangan dan menikmati kuliner

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Merajut Kebersamaan: Bergandengan Tangan dalam Melestarikan Keanekaragaman Hayati

20 Agustus 2024   11:09 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Bumi (sumber: freepik.com)

Di era antroposen, keanekaragaman hayati semakin terancam oleh aktivitas manusia yang tidak terkendali. Hutan-hutan di seluruh dunia mengalami penurunan drastis, dengan laju deforestasi mencapai sekitar 10 juta hektar per tahun. Selain itu, lautan semakin tercemar, dengan lebih dari 8 juta ton sampah plastik memasuki lautan setiap tahunnya, mengakibatkan dampak negatif pada ekosistem laut. Banyak spesies kini mendekati ambang kepunahan, dengan sekitar 1 juta spesies terancam punah menurut laporan Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES).

Namun, di tengah segala tantangan ini, terdapat harapan yang tumbuh dari kesadaran dan kepedulian bersama. Merajut kebersamaan dalam melestarikan keanekaragaman hayati bukan hanya sebuah keharusan, melainkan juga sebuah panggilan untuk bergandengan tangan demi masa depan yang lebih baik. Dengan upaya kolektif dan tindakan yang terarah, kita dapat memastikan bahwa kekayaan alam yang tak ternilai ini dapat terus ada untuk generasi mendatang.

Warisan yang Harus Dilestarikan

Keanekaragaman hayati mencakup seluruh makhluk hidup di bumi, mulai dari flora dan fauna hingga mikroorganisme yang tak terlihat oleh mata telanjang. Setiap spesies memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Ketika satu spesies punah, dampaknya bisa merambat dan mengganggu keseimbangan ini, menyebabkan kerugian yang besar bagi lingkungan dan manusia.

Sayangnya, aktivitas manusia seperti deforestasi, polusi, dan perburuan liar telah mempercepat hilangnya keanekaragaman hayati. IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) mencatat ada 157.100 spesies makhluk hidup yang berada di daftar merah mereka. Dari jumlah tersebut, lebih dari 900 spesies telah dinyatakan punah sejak 1996, dengan 74 spesies dinyatakan punah pada tahun lalu. Angka-angka ini menunjukkan betapa kritisnya situasi keanekaragaman hayati saat ini, dan betapa pentingnya tindakan segera untuk mencegah kepunahan massal yang disebabkan oleh manusia.

Mengapa Melestarikan Keanekaragaman Hayati Itu Penting?

Melestarikan keanekaragaman hayati bukan hanya tentang menjaga keindahan alam, tetapi juga tentang memastikan kelangsungan hidup manusia. Ekosistem yang sehat menyediakan berbagai layanan penting seperti udara bersih, air segar, dan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Selain itu, banyak obat-obatan yang kita gunakan berasal dari tumbuhan dan hewan liar. Dengan melestarikan keanekaragaman hayati, kita juga menjaga sumber daya yang tak ternilai bagi kesehatan dan kesejahteraan kita.

Keanekaragaman hayati juga memiliki nilai budaya dan spiritual yang mendalam. Banyak komunitas adat di seluruh dunia yang menggantungkan hidup mereka pada alam dan memiliki hubungan yang erat dengan keanekaragaman hayati di sekitar mereka. Melestarikan keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan warisan budaya dan pengetahuan tradisional yang telah ada selama berabad-abad.

Bergandengan Tangan dalam Pelestarian

Melestarikan keanekaragaman hayati bukanlah tugas yang bisa dilakukan oleh satu pihak saja; ini adalah tanggung jawab kolektif yang memerlukan kolaborasi dari berbagai lapisan masyarakat. Upaya pelestarian ini melibatkan pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), komunitas lokal, sektor swasta, dan individu. Setiap elemen memiliki peran penting dalam menjaga kekayaan alam bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun