Mohon tunggu...
Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Business Analyst

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Telur Gabus Si Penyatu Selera Keluarga

15 Mei 2020   19:22 Diperbarui: 15 Mei 2020   19:37 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masing-masing anggota keluarga saya memiliki kue kering favorit tersendiri untuk menemani Hari Raya. Perbedaan ini membuat sang ibu perlu menyediakan jenis kue kering yang banyak agar setiap orang bisa menyantap cemilan dengan lahap.

Kue kering favorit bapak saya adalah biji ketapang. Makanan yang terbuat dari sagu yang diaduk bercampur dengan santan dan gula pasir. Panganan khas Kepulauan Seribu ini sangat cocok disajikan dengan seduhan kopi.

Sementara ibu saya sangat menyukai sumpia ebi (sumpia udang). Tekstur sumpia yang renyah dan gurih ditambah isian udang yang asin menjadikannya salah satu menu wajib di Hari Raya. Tak lengkap rasanya jika berlebaran tanpa cemilan kue kering yang satu ini.

Adapun kue kering favorit saya adalah nastar. Kue sejuta umat yang pasti ada di rumah mana pun ketika Hari Raya. Apalagi kini sudah tersedia nastar dalam bentuk kemasan dengan rasa yang bervariasi. Menjadikannya salah satu jajanan favorit saya sejak awal kemunculannya hingga hari ini.

Berbeda lagi dengan adik saya. Ia memang kurang menyukai kue-kue kering yang sudah saya sebutkan di atas. Namun kalau sudah dipertemukan dengan putri salju, akan lain ceritanya. Hanya butuh beberapa hari saja baginya untuk dapat menghabiskan satu toples kue yang manis itu.

Tetapi ada satu kue kering yang dapat menyatukan keempat anggota keluarga ini. Karenanya, kue kering yang satu ini biasanya dibeli dalam jumlah yang paling banyak. Pembeliannya dapat mencapai 2 kilogram sendiri, padahal kue yang lain biasanya cukup dibeli sebanyak 0,25 s/d 1 kilogram saja.

Kue itu adalah telur gabus, camilan ringan yang berbahan dasar adonan telur dan tepung sagu atau tepung tapioka. Dinamakan telur gabus karena teksturnya ketika dimakan menyerupai gabus. Sedikit empuk dan bercitarasa gurih-asin.

Kue gabus menjadi kue kering yang cocok untuk lidah semua anggota keluarga kami. Teksturnya yang tidak keras amat cocok bagi bapak dan adik saya. Sementara rasa gurihnya yang sedikit asin amat diminati oleh lidah ibu dan saya sendiri.

Gara-gara pandemi, ibu saya jadi memiliki waktu yang cukup banyak untuk membuat kue kering sendiri, termasuk telur gabus. Selain lebih murah dari segi biaya, bukan tidak mungkin kalau setelah pension nanti ibu saya akan berbisnis kue kering rumahan buatannya sendiri.

Jika Anda tertarik untuk membuat telur gabus di rumah sendiri seperti ibu saya, berikut adalah bahan-bahannya.

  • Tepung sagu 125 gram
  • Keju parut 50 gram
  • Margarin 25 gram
  • Telur berukuran besar 1 butir
  • Minyak untuk menggoreng secukupnya

Cara pembuatan telur gabus sendiri di rumah juga cukup mudah. Pertama-tama, keju, telur, dan margarin dapat diblender menjadi satu hingga benar-benar menyatu. Adonan ini kemudian ditambahkan dengan tepung sagu dan diaduk rata hingga terbentuk adonan yang kalis.

Adonan ini dapat digoreng langsung pada minyak panas setelah dibentuk dengan kedua telapak tangan menjadi bentuk silinder panjang. Goreng hingga adonan terlihat mengembang, lalu tiriskan. Telur gabus pun sudah siap dihidangkan.

Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun