Lantas siapa yang harus menjadi frontliner dalam perang melawan virus SARS-CoV-2 ini?
Jawabannya adalah Anda yang sedang membaca tulisan ini. Anda dan saya yang memiliki profesi apa pun di luar dokter dan paramedis. Kitalah frontliner dalam pandemi kali ini.
Berbagai macam senjata telah diberikan kepada kita untuk berjuang di garis terdepan ini. Seperti physical distancing, membiasakan cuci tangan dengan sabun, atau kiat-kiat menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
Senjata-senjata itu harus kita gunakan untuk melindungi diri, keluarga, serta orang-orang yang ada di lingkungan kita. Jangan sampai mereka dibiarkan terkena virus Corona, lalu menjadi pasien dan akhirnya semakin memberatkan kerja dokter dan nakes di garis belakang sana.
Kita harus membentuk barisan yang kokoh agar laju pertambahan pasien dapat ditekan. Kalau perlu, kita ikut menggalang dana untuk membekali dokter dan nakes itu dengan masker dan APD yang sesuai, agar mereka juga tak mudah tertular virus dari pasien yang mereka tangani.
Kelak, langkah kecil kita ini juga akan dicatat oleh sejarah. Anak cucu kita kelak akan belajar dari para pendahulunya, bahwa pandemi virus Corona ini dapat dikalahkan bukan hanya oleh dokter. Tetapi juga oleh kita yang bukan siapa-siapa.
Selamat berjuang di garis terdepan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H