Mohon tunggu...
Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Business Analyst

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama FEATURED

4 Tips agar Bekerja dari Rumah Jadi Lebih Efektif dan Produktif

16 Maret 2020   11:16 Diperbarui: 12 Juli 2021   07:57 3653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja dari rumah (Pexels/Andrea Piacquadio)

Presiden Jokowi sudah memberikan instruksi agar rakyatnya mulai mengurangi aktivitas yang berhubungan dengan banyak orang. "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah." Social distancing bahasa kerennya.

Sayangnya tidak semua orang bisa bekerja dari rumah. Kalau pun bisa, tidak banyak yang dapat melakukannya secara efektif dan produktif.

Mereka yang selama ini bekerja sebagai freelance pasti tahu persis. Amat sulit menyelesaikan pekerjaan di tengah banyaknya distraksi yang kerap terjadi. Butuh waktu adaptasi yang tidak sebentar untuk mendapatkan mood kerja yang diharapkan.

Lantas bagaimana cara agar WFH alias work from home ini dapat menjadi lebih efektif dan produktif?

Pastikan Pekerjaan Itu Dapat Dikerjakan dari Rumah

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memastikan kalau pekerjaan tersebut memang dapat dikerjakan dari rumah. Kalau memang pekerjaan tersebut tidak bisa dikerjakan dari rumah, work from home tidak akan pernah efektif.

Sebagai contoh, misalnya Anda adalah seorang pekerja kantoran di suatu perusahaan Engineering. Pekerjaan Anda berhubungan dengan piranti lunak (software) teknik tertentu yang membutuhkan lisensi dan performa komputer optimal.

Apakah hal-hal tersebut juga dapat ditemukan di rumah Anda? Kalau tidak, dapatkah Anda menggunakan alternatif lain yang lebih sesuai dengan kemampuan komputer/laptop Anda?

Jika jawabannya juga tidak, maka opsi work from home malah akan menyulitkan dan menurunkan produktivitas Anda secara signifikan. Mau tidak mau Anda harus tetap bekerja di kantor sampai Anda diberikan tugas lain yang mungkin dikerjakan dari rumah.

Contoh kasus di atas sekaligus mengisyaratkan kepada kita bahwa yang bekerja di kantor pun belum tentu bisa bekerja dari rumah. Karenanya, perusahaan harus lebih jeli dan hati-hati dalam mengambil kebijakan. Agar bisnis bisa tetap berjalan dan kesehatan tetap dimiliki oleh para karyawan.

Tetapkan Waktu Khusus untuk Fokus Bekerja

Keuntungan dari work from home ialah fleksibilitasnya yang tidak terikat dengan jam kerja kantor. Akan tetapi, fleksibilitas ini justru dapat menjadi boomerang kalau kita tidak menetapkan waktu-waktu khusus untuk bekerja.

Carilah waktu-waktu khusus di mana Anda bisa nyaman bekerja tanpa perlu terganggu oleh urusan rumah tangga. Urusan yang dimaksud tentu saja mencakup seluruh kebutuhan Anda di rumah seperti mencuci pakaian, menyetrika, menyiapkan makanan, hingga menyapu dan mengepel lantai.

Misalnya Anda ingin mulai bekerja pada pukul 9 pagi. Maka pastikanlah segala urusan di atas sudah selesai sebelum jam 9 pagi. Pastikan juga Anda dalam kondisi siap dan bersih ketika ingin bekerja agar mood rumahan Anda bisa berganti dengan mood bekerja.

Hindari pula waktu-waktu kerja di mana banyak sekali distraksi yang muncul, bergantung pada kultur keluarga Anda. Sebagai contoh, keluarga saya memiliki kultur menonton TV bersama di sore hari. Maka saya sebaiknya tidak mengerjakan pekerjaan pada sore hari.

Bukan berarti saya tidak bisa bekerja pada saat anggota keluarga lain sedang menonton TV. Namun gangguan yang muncul bisa berdampak sangat besar. Mulai dari efektivitas yang kian menurun, hingga mood kerja yang hilang dan sulit lagi untuk didapatkan.

Jauhkan Hal-hal yang Dapat Menyebabkan Gangguan

Tanpa adanya pengawasan secara langsung dari rekan kerja maupun atasan, kerja dari rumah memang rentan terabaikan akibat bermacam gangguan.

Gangguan paling berat tentu saja ponsel pintar yang sedang Anda genggam. Amat mudah rasanya membuka Instagram, mengecek timeline Twitter, atau sekedar bermain game tanpa takut ketahuan atasan. Niatnya hanya membuka sebentar, tahu-tahu sudah lewat setengah jam.

Gangguan yang tak kalah berat adalah kasur. Dekat sekali jarak antara tempat kerja Anda dengan kasur yang empuk nan nyaman. Kalau terserang penat sedikit, rasanya ingin langsung rebahan barang satu dua menit. Padahal kalau sudah rebahan, biasanya susah lagi untuk bangun dan menyelesaikan pekerjaan.

Gangguan-gangguan semacam inilah yang perlu Anda jauhkan. Bagaimana pun caranya, Anda harus belajar untuk mendisiplinkan diri agar tidak mudah terdistraksi selama mengerjakan pekerjaan. Tinggalkan dulu kenyamanan-kenyamanan itu, lalu nikmati lagi begitu Anda selesai mengirimkan hasil pekerjaan.

Jangan Malas Melaporkan Kemajuan Pekerjaan

Tanpa adanya pengawasan langsung dari atasan, potensi untuk menunda-nunda pekerjaan (procrastinating) menjadi sangat besar. Pun tidak semua atasan punya cukup waktu dan kemauan untuk mengecek pekerjaan anak buahnya satu persatu dari jarak jauh.

Karenanya, jangan malas dalam melaporkan kemajuan pekerjaan. Walaupun pekerjaan itu belum selesai, kabarkanlah kepada atasan Anda agar dia pun dapat mengerti kesulitan-kesulitan yang Anda hadapi. Syukur-syukur kalau Anda bisa mengirimkan pekerjaan itu sebelum lewat tenggat waktunya (deadline).

Jangan malas juga untuk saling menanyakan kabar rekan kerja Anda. Tak jarang, kabar progress dari mereka bisa menjadi pelecut bagi Anda untuk kembali giat bekerja walaupun dari rumah.

Akhirnya bekerja dari rumah sedikit demi sedikit memang akan menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat kita. Apalagi belum ada isyarat cahaya terang dari ujung terowongan pandemi ini.

Adaptasi pun menjadi kunci. Seberapa cepat kita dapat menyesuaikan diri terhadap disrupsi yang sedang terjadi. Mereka yang cepat beradaptasi punya peluang besar untuk lebih beruntung, sementara mereka yang lambat akan rentan tergulung.

Let's back to work.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun