Maka tidaklah berlebihan jika kemudian Negara menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Beliau Syekh Ahmad Rifa'i. Gelar Pahlawan Nasional diberikan melalui SK Presiden No. 0089/TK/2004.
Kitab Abyanal Hawaij yang dihadiahkan kepada saya malam ini, merupakan Kitab yang membahas Ushuludin, Fiqih dan Tasawuf. Ditulis sekitar tahun 1849 yang merupakan karya terbesar beliau, dari sekitar 50 an Kitab yang pernah beliau tulis. Sebagian Kitab-Kitab beliau diamankan Kolonial Belanda ke Belanda dan sekarang masih tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden Belanda. Melihat dari tahun penulisannya dan topik bahasan Kitab Ahyanal Hawaij tersebut, bisa dikategorikan sebagai Kitab Kuno yang langka. Saya pribadi sangat beruntung bisa mendapatkannya dan membacanya.
Sejatinya, bukan hanya soal kunonya usia kitab tersebut. Namun, momen dan waktu saat saya memperoleh kitab tersebut. Di saat saya dan teman-teman sedang dalam upaya menjalankan program pemberdayaan masyarakat di pedesaan melalui bidang-bidang pertanian serta edukasi, saya memperoleh sebuah karya klasik dari seorang Penggerak Masyarakat sekelas Syekh Ahmad Rifa'i.Â
Yang menjadi ke"haru" an saya adalah kesamaan langkah dalam pembedayaan masyarakat meskipun di masa yang berbeda. Beliau adalah "role model" saya dalam menyemangati masyarakat untuk mengeksplorasi kemampuan pribadi, demi kemajuan masyarakat yang mandiri dan beradab.
Memperoleh hadiah Kitab tersebut di malam tanggal 15 (jawa) hari ini, merupakan kegembiraan yang luar biasa. Ada rasa haru dan tidak percaya, di sebuah Dusun yang saya anggap jauh dari ke-Ilmu an, apalagi dari seorang penduduk Dusun justru saya mendapatkan sebuah Kitab yang bagi saya adalah sebuah "Masterpiece" dari seorang Ulama kelas dunia.
Inilah "ndaru" yang jatuh ke tangan saya malam ini. "ndaru" yang saya syukuri dan menjadi pemicu semangat saya untuk terus menggerakkan masyarakat agar semangat dan percaya diri dalam mengeksplorasi kemampuan mereka masing-masing. Semangat Syekh Ahmad Rifa'i sebagai seorang Ulama Penggerak Masyarakat akan terus saya contoh dalam setiap gerak langkah saya ke depannya.
Bulan malam ini sangat indah, seindah bulan yang "jatuh" ke tanganku. Bulan itu berisi luasnya ilmu, luasnya wawasan dan luasnya pergerakan.
MUHAMMAD ARIEF ALBANI | JULI 2021
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H