Mohon tunggu...
Arief Hakim
Arief Hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti independen

hidup harus menghidupi

Selanjutnya

Tutup

Trip

Eksplorasi Coban Cinde

1 Januari 2013   16:01 Diperbarui: 12 Januari 2023   13:13 2480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air terjun atau dalam istilah masyarakat Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) disebut “coban” merupakan suguhan wisata yang jamak ditemukan di wilayah tersebut. Hal ini sangat wajar mengingat kondisi geografisnya yang dikelilingi oleh gunung dan pegunungan. Sayangnya hanya beberapa air terjun yang telah dikelola dengan serius dan dapat diandalkan untuk menambah pemasukan daerah, seperti Coban Rondo di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Sedangkan yang lain dikelola ala kadarnya atau bahkan tidak dikelola sama sekali sehingga keberadaannya hanya dikenal di kalangan penggiat aktifitas ruang terbuka.

Sungai yang Akan Disusuri
Sungai yang Akan Disusuri

Salah satu air terjun yang masih belum dikelola dan asing ditelinga para wisatawan adalah Coban Cinde. Terletak pada koordinat  LS 7°59'21.01" dan BT 112°50'5.11" dan secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Kota kecamatan terdekat adalah Tumpang, yang berjarak 20 kilometer dari Kota Malang. Sedangkan untuk mencapai Coban Cinde dari kota kecamatan Tumpang masih dibutuhkan jarak 6 kilometer berkendara menuju Desa Benjor. Belum cukup sampai di sana, perjalanan menuju Coban Cinde masih harus dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer melewati ladang penduduk, hutan pinus, dan menyusuri sungai.


Tantangan yang paling berat untuk mencapai Coban Cinde adalah kita dipaksa untuk menyusuri sungai ke arah hulu kurang lebih 1 kilometer agar dapat menikmati keindahannya. Sebelum itu, kita sudah harus bersusah payah menuruni lereng curam dari batas hutan pinus untuk mencapai sungai. Di beberapa bagian jalan setapak yang nampak jarang dilewati, telah siap rumpun rotan merintangi yang duri-durinya siap merobek kulit kita. Sungguh kombinasi medan yang sangat menantang sekaligus mengancam. Mungkin karena itulah Coban Cinde jarang dikunjungi, sekaligus juga menjaganya dari kerusakan yang disebabkan ulah tangan manusia.

Menyusuri Sungai ke Arah Hulu
Menyusuri Sungai ke Arah Hulu

Selama menyusuri sungai kita akan disuguhi pemandangan luar biasa. Hutan lebat, kicau burung, air sungai yang jernih dan dingin, terbingkai oleh tebing sungai setinggi puluhan meter di kanan kiri kita. Redupnya sinar matahari yang berhasil mencapai dasar membuat suasana begitu syahdu. Pada satu bagian sungai, kita dipaksa untuk merayapi salah satu sisi tebing karena ada jeram setinggi 6 meter yang menghadang. Lepas dari jeram tersebut, perjalanan kembali dilanjutkan dengan melawan arus sungai, berpindah dari sisi satu ke sisi lainnya untuk mencari aliran yang tidak terlalu deras.

Jeram atau Air Terjun?
Jeram atau Air Terjun?

Air Terjun yang Pertama
Air Terjun yang Pertama

Ada dua air terjun yang akan kita temui di sana, pertama muncul dari aliran di sisi tebing setinggi kurang lebih 50m dengan debit yang tidak terlalu besar. Sedangkan Coban Cinde sendiri berasal dari aliran sungai utama yang memiliki debit besar dengan ketinggian kurang lebih 30 meter.  Mungkin orang akan mengira air terjun pertama itulah yang disebut Coban Cinde dan memutuskan untuk mengakhiri penelusurannya. Sisakan tenaga anda untuk menelusur sedikit ke arah hulu, pada ujung kelokan sungai tak jauh dari air terjun pertama anda akan menemukan air terjun dengan debit besar. Itulah Coban Cinde yang anda cari, tersembunyi di balik rindangnya pepohonan dan diapit oleh dinding sempit sungai.

Biarkanlah sejenak batin dan badan kita beristirahat sambil menikmati karunia alam yang tersembunyi ini. Biarkan embun-embun menyejukkan kulit, suara deburan air yang jatuh dari ketinggiaan menghibur telinga kita, dan hembusan kencang angin menerpa wajah. //Hkm

Berpose dengan Latar Coban Cinde
Berpose dengan Latar Coban Cinde

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun