Mohon tunggu...
ARIEF SYAMSUDDINMUHAMMAD
ARIEF SYAMSUDDINMUHAMMAD Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Umum dan Penceramah Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hallo saya Guru dan Penceramah Agama di Ponpes Ath-Thohiriyyah Blawirejo Kedungpring Lamongan Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dilema Rakyat Jelata antara Iya atau Tidak Menerima Money Politic

8 Februari 2024   10:10 Diperbarui: 8 Februari 2024   10:14 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tahun pemilu 2024 ini, pesta demokrasi semakin mendekati hari-H tidak bisa di pungkiri bahwa money politic masih merajalela pasca pemilihan para Caleg baik DPR, DPRD ataupun Calon Presiden dan Wakil Presiden. Dan sasaran money politic menurut fakta di lapangan tidak asing lagi yaitu sasaran nya rakyat yang secara finansial tidak mencukupi alias rakyat miskin. 

Mereka rakyat miskin berpikir secara realistis karena para politisi menyuguhkan berbagai varian bantuan yang ada balas budinya alias mintak di pilih jikalau mereka rakyat miskin menerima bantuan darinya, baik bantuan berupa uang, barang atau yang lain nya. 

Mereka para rakyat miskin pun berpikir secara instan di sebabkan basic need mereka belum tercukupi,uang lima puluh ribu atau seratus ribu bagi mereka adalah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka delima antara iya atau tidak menerima money politic dari sebagian oknum politisi. Mungkin bagi orang menengah atas money politic bisa di bilang mampu menolaknya, tapi bagi mereka rakyat miskin itu adalah sebagian nafkah yang datang secara tiba-tiba. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun