Mohon tunggu...
Arief Baskoro
Arief Baskoro Mohon Tunggu... -

Iqra' Bacalah,.. Membacalah sampai kau tak bisa lagi membaca. Dan,. Menulislah sampai kau tak bisa lagi untuk menulis!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dek Arundaya

24 Mei 2018   23:43 Diperbarui: 24 Mei 2018   23:59 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini malam tak lagi hujan

Tak lagi teduh

Tak ada angin

Saat ilalang bertafakur

Ranting-ranting pepohonan berbunyi namamu

Wahai dek arundaya,..

Kusebut kau sekali lagi dalam pejaman i'tikaf ku

Rapal mantra ku

Doa-doa yang berlabuh diatas langit

Diatas cakrawala yang membumbung ke angkasa

Atau kedalam samudera lewat palung-palung rindu ku

Arundaya,..

Kapan kita berjumpa? 

Lewat angkot buitenzorg yang ramai berbunyi? 

Atau lewat jerit adzan berkumandang saat kelelawar tiba.

Wahai dek arundaya,..

Wajah mu memesona saat ku teguk magrib tiba

Saat ku temukan oase di gurun sahara.

-Ciheuleut, 8 Pasa 1439

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun