Pertama-tama, saya mengucapkan selamat hari raya Idul Adha bagi teman-teman yang merayakan. Semoga hari ini membawa berkah bagi kita semua, terutama bagi yang berkuban untuk membantu sesama dan berbagi kepada yang membutuhkan. Sebenarnya ini pengalaman kedua saya untuk merayakan Idul Adha jauh dari keluarga. Sayangnya tahun lalu saya tidak bisa merayakan hari suci ini karena suatu hal (jalan-jalan bersama teman hehe). Anyway, kita kembali ke pengalaman perayaan hari suci ini di negara dimana muslim termasuk minoritas. Dimulai dari adanya undangan di milis presidium PPI Belanda untuk Sholat Ied bareng di satu-satunya mesjid Indonesia di Belanda, Mesjid Al-Hikmah yang kebetulan lokasinya cukup ditempuh dengan 1 kali naik Tram (Tram nomor 16) dari tempat tinggal saya di Den Haag. Dari undangan yang tertera, Sholat Ied akan dimulai pukul 10.00 CET, cukup aneh memang karena seyogyanya di Indonesia sendiri Sholat Ied dimulai pukul 06.00 selepas matahari terbit. Tapi apa mau dikata, karena sekarang sudah mendekati musim dingin, matahari sendiri baru muncul sekitar jam 08.00 CET. [caption id="attachment_206062" align="aligncenter" width="799" caption="Undangan Solat Ied di Masjid Al-Hikmah, Den Haag"][/caption] Ok, sehari sebelumnya melalui whatsapp group, saya sekalian mengajak kawan-kawan dari batch saya, dan tentu saja new-batch untuk berangkat bersama-sama dari depan apartemen kami di Dorus. Kebetulan ada satu kawan (kebetulan teman satu kamar saya) yang sebelumnya pernah melaksanakan Sholat disana. Ikut serta dalam rombongan kami teman dari Ghana dan India. Meski udara pagi itu cukup dingin, sekitar 7' celcius, tidak mematahkan semangat kami untuk turut merayakan euforia Idul Adha. Sesampainya disana, kami langsung mengambil tempat yang strategis dan kebetulan masjid masih kosong dan takbir baru saja dilantunkan. Berselang menunggu, satu-per-satu jama'ah mulai berdatangan. Cukup surprise, karena meski namanya masjid Indonesia, tetapi banyak juga warga asing yang ikut. Saat jam menunjukkan pukul 10.00 CET, kami memulai prosesi Sholat Ied. Oh iya, sekedar informasi, saya mendapatkan cerita dari teman bahwa sebelum menjadi Masjid, gedung ini adalah Gereja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H