Ketika pertama kali membaca posting Kompasiana tentang Canon Blog Competition, ingatan saya langsung tertuju kepada printer Canon Pixma iP 1980, jadi ingat kembali masa-masa indah kuliah beberapa tahun yang lalu. Printer berwarna hitam buatan Jepang ini adalah printer pertama saya. Bersama laptop kesayangan, printer ini menjadi teman setia yang selalu menemani dalam mencetak file-file laporan praktikum semasa kuliah dahulu.
Printer ini saya beli pada awal tahun 2009 ketika saya memasuki semester empat. Sebagai anak teknik, kala itu semester empat boleh dikatakan sebagai semester neraka. Mata kuliah yang diambil bukanlah mata kuliah dasar lagi seperti semester satu dan dua. Kalau boleh dianalogikan ke dalam dunia olahraga, semester satu dan dua adalah seperti lari-lari kecil pemanasan saja karena mata kuliahnya hanya mengulang yang pernah diperlajari semasa SMU dulu, semester tiga seperti lari marathon sudah agak serius, dan semester empat adalah lari sprint menuju finish karena mata kuliah yang diambil sangat spesifik dan susah pastinya. Saya masih ingat sekali waktu itu, dari total tujuh mata kuliah yang saya ambil, empat mata kuliah di antaranya selain belajar di kelas juga diikuti praktikum di laboratorium. Itu artinya dalam satu minggu, saya harus masuk laboratorium sebanyak empat kali dan harus mengumpulkan hasil laporan minggu depannya. Bener-bener edan lah memang semester empat hehehe.
Berkaca kepada pengalaman semester terdahulu, saya bisa menghabiskan uang sebesar Rp 30.000,00 - Rp 40.000,00 untuk mencetak dua buah laporan praktikum setiap minggunya di rental print-an. Dalam satu semester laporan yang harus dikumpul berjumlah 10 - 12 laporan per mata kuliah. Jika pola ini tetap dilaksanakan di semester ini, bisa dibayangkan berapa total uang saya harus disiapkan untuk urusan cetak-mencetak laporan, alamat uang bulanan habis dipakai untuk urusan mencetak laporan saja. Belum lagi harus rebut-rebutan printer dengan sesama "laskar printer" di rental printer, biasanya itu terjadi saat pagi hari. Tetapi harus diakui, ada kesenangan sendiri ketika mencetak file laporan di rental printer, saya bisa ngecengin (lihat-lihat) mahasiswi-mahasiswi cantik yang lagi ngeprint juga hehehe. Di kampus saya anak teknik menduduki kasta tertingi selain anak kedokteran, ada kebanggan tersendiri ketika mencetak file-file laporan yang tebal-tebal  dan dilihat oleh cewek - cewek cantik ini hehehe. Yang tidak tahan cuma pada saat membayarnya saja heuheuhue.
Belajar dari pengalaman, saya bulatkan tekad untuk membeli printer dalam rangka efisiensi pada semester empat. Pilihan jatuh kepada Canon Pixma IP 1980, saya membeli printer ini di Pusat Komputer Kandaga Bandung seharga Rp 570.000,00 dengan uang tabungan saya. Tidaklah sulit untuk menentukan jenis printer yang akan dibeli, sebelumnya saya sudah lakukan research kecil-kecilan, printer jenis ini banyak digunakan oleh rental-rental komputer di sekitar kampus saya. Jadi saya berkesimpulan printer ini mempunyai kualitas yang cukup bagus dan awet. Yang sulit adalah nego harganya Mas Bro, penjualnya hanya menurunkan harga Rp 10.000,00 rupiah saja dari harga awal (harga awal Rp 580.000,00) hehehe.
Setelah memakai printer ini penghematan sangat terasa sekali, biaya yang dikeluarkan hanya sekitar Rp 20.000,00 per mingu untuk mengisi ulang tinta di refill center dan biaya untuk membeli kertas saja. Bayangkan kalau mencetak empat buah laporan yang harga satu laporan kira-kira seharga Rp 20.000,00 di rental printer? Penghematan yang cukup signifikan untuk satu semester bukan?. Kualitas cetakan yang dihasikan pun terang dan jelas. Saya paling suka memakai mode fast karena waktu untuk mencetak dokumen lebih cepat. Kekurangan memakai printer pribadi cuma satu, saya tidak bisa lagi melihat cewe-cewe cantik yang berebut printer di rental printer saat pagi hari hehehe.
Ketika akan lulus dari universitas, printer ini masih dapat berfungsi dengan baik, akhirnya printer ini saya turunkan kepada adik tingkat saya.
Banyak orang yang malas membeli printer karena masalah perawatan yang susah dan rewel. Merawat printer menurut saya susah susah gampang, berdasarkan pengalaman saya, kuncinya adalah printer harus selalu digunakan setiap hari agar tinta tidak beku, minimal printer harus mencetak satu halaman saja setiap hari agar tidak beku dan nozzle tidak tersumbat. Kalau printer rutin digunakan setiap hari dijamin printer akan awet tahan lama. Dan tentu nya belilah printer dengan merk yang sudah teruji kualitasnya seperti Canon IP Pixma 1980. Masih diproduksi lagi nggak ya Canon 1980 ini? Hehehe ketahuan saya mahasiswa angkatan jadul.
Sekian semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H