Mohon tunggu...
Arie Surya Gutama
Arie Surya Gutama Mohon Tunggu... Dosen - Staff Pengajar Departemen Kesejahteraan Sosial FISIP - UNPAD

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pengangguran sebagai Masalah Sosial

20 Juli 2023   12:54 Diperbarui: 20 Juli 2023   12:56 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Pengangguran juga menjadi salah satu masalah ekonomi karena dampak dari banyaknya pengangguran dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Istilah pengangguran diberikan kepada orang yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2022, sekitar 8,4 juta orang di Indonesia menjadi pengangguran dengan rentan usia produktif yaitu 20-24 tahun.

Masalah pengangguran di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor teknologi.  Faktor pendidikan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia sehingga, sebagian besar masyarakat Indonesia belum mendapatkan fasilitas yang layak untuk menunjang proses pembelajaran serta biaya pendidikan yang relatif mahal cenderung menyebabkan masyarakat memilih untuk tidak menyelesaikan pendidikannya. Faktor sosial disebabkan oleh meningkatnya jumlah angkatan kerja sedangkan lapangan kerja terbatas sehingga, berpengaruh terhadap minimnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Faktor ekonomi disebabkan oleh beberapa hal seperti kemiskinan, krisis ekonomi, serta terjadinya pemutusan hubungan kerja sepihak oleh perusahaan terhadap karyawannya dan faktor teknologi disebabkan oleh pekerja manusia yang digantikan dengan mesin atau alat-alat pabrik akibat perkembangan dunia teknologi sehingga, sebagian masyarakat kehilangan pekerjaannya.

Dampak dari pengangguran dapat mengakibatkan masalah lainnya yang ditinjau dari berbagai aspek seperti aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek politik. Ditinjau dari aspek ekonomi pengangguran dapat meningkatkan sikap ketergantungan terhadap bantuan yang diberikan oleh pemerintah, meningkatkan jumlah kemiskinan, meningkatkan pengeluaran anggaran pemerintah, menurunkan daya beli masyarakat yang dapat menghambat pertumbuhan negara, serta menurunkan rata-rata pendapatan per-kapita. Ditinjau dari aspek sosial pengangguran dapat meningkatkan tindak kriminalitas, gelandangan, anak jalanan, serta pengemis. Masyarakat yang menganggur tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari sehingga, hal tersebut dapat mendorong masyarakat untuk mencuri maupun merampas hak milik orang lain dengan tindak kekerasan. Ditinjau dari aspek politik, pengangguran dapat menyebabkan adanya ketidaksetaraan politik dan demonstrasi sehingga, mengakibatkan kondisi politik negara menjadi tidak stabil. Meningkatnya jumlah pengangguran juga berdampak terhadap kesehatan mental karena, pengangguran menyebabkan menurunnya rasa kepercayaan diri, sikap putus asa, stres dan deperesi yang mengakibatkan masyarakat menganggur dapat melakukan tindakan bunuh diri.

Banyaknya dampak dari masalah pengangguran menjadi hal serius untuk segera diselesaikan oleh berbagai pihak yang terlibat seperti masayarakat, pemerintah, lembaga non pemerintah serta pekerja sosial.  Pekerja sosial sebagai profesi yang dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial berperan penting untuk menganalisis kebijakan sosial pemerintah dalam isu pengangguran, mengembangkan sumber daya manusia agar lebih berkualitas, memberdayakan masyarakat termasuk pengangguran, serta meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh pekerja sosial untuk menyelesaikan masalah pengangguran yang terjadi:

1. Memberikan pelatihan pekerjaan, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan khusus seperti menjahit dan memasak. Memberikan pelatihan kepada masyarakat bertujuan untuk menambah dan meningkatkan keterampilan sehingga,  mereka dapat bersaing di dunia kerja. Pekerja sosial dapat melakukan perannya sebagai fasilitator dengan menyediakan dan memfasilitasi kegiatan pelatihan serta sebagai educator untuk membantu mengedukasi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelatihan pekerjaan.

2. Memberikan layanan pendidikan gratis sebagai solusi bagi masyarakat kurang mampu dalam melanjutkan atau menyelesaikan pendidikannya. Salah satu faktor pengangguran di bidang pendidikan yaitu biaya pendidikan yang relatif mahal sehingga, sebagian masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah memilih untuk tidak menyelesaikan pendidikannya. Untuk memutus rantai permasalahan tersebut, pekerja sosial dapat bekerja sama dengan instansi pendidikan dalam membantu masyarakat kurang mampu agar mendapatkan fasilitas yang layak di bidang pendidikan.

3. Melakukan advocacy kepada kelompok rentan termasuk pengangguran dengan mengembangkan sistem usaha kesejahteraan sosial sehingga, pekerja sosial dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

4. Melakukan bursa pasar kerja. Bursa pasar kerja adalah kegiatan untuk meninformasikan kepada masyarakat mengenai lapangan pekerjaan yang tersedia. Pekerja sosial dapat menggunakan perannya sebagai broker dan fasilitator untuk bekerja sama dengan instansi pemerintah dalam melakukan bursa pasar kerja.

Tujuan pekerjaan sosial adalah meningkatkan keberfungsian sosial masyarakat agar masyarakat mampu menyelesaikan masalah sosialnya. Pengangguran merupakan ranah praktik pekerja sosial untuk mengabdi kepada masyarakat. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, pekerja sosial dapat membantu masyarakat agar selalu sigap dengan adanya perubahan, meningkatkan keterampilan, serta mengimplementasi nilai-nilai positif yang berkembang di kehidupan bermasyarakat.

Penulis: Arie Surya Gutama, Annisa Zahra Nareswari, Hanifah Fatwa Nadilla

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun