Ekonomi merupakan aspek penting yang menunjang kehidupan masyarakat. Apabila terjadi permasalahan ekonomi, keberlangsungan hidup masyarakat dapat terganggu. Sehingga hal tersebut memerlukan adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Resesi ekonomi adalah suatu keadaan dengan ditandai adanya penurunan signifikan dalam waktu yang stagnan.Â
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi adalah keadaan memburuknya perekonomian suatu negara yang dapat dinilai melalui beberapa aspek di antaranya produk domestik bruto (PDB) negatif, angka pengangguran yang meningkat, dan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. Kemudian, resesi ekonomi dapat menjadi ancaman global yang berdampak kepada perekonomian domestik suatu negara, sebab dapat memicu adanya penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya angka pengangguran, dan kebangkrutan ekonomi.
Saat ini perekonomian dunia diprediksi akan mengalami resesi pada tahun 2023. Terdapat berbagai faktor pemicu yang melatarbelakangi hal tersebut, di antaranya (1) Kondisi kesehatan global, salah satunya pandemi Covid-19. Negara lebih fokus menangani penyebaran virus dengan menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat termasuk ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi global mengalami penurunan; (2) Kenaikkan suku bunga secara bersamaan. Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, mengatakan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan ancaman resesi. Bank sentral di seluruh dunia, seperti Bank of England dan the Federal Reserve secara bersamaan manaikkan suku bunga acuan pada tahun 2022. Tekanan inflasi di negara Barat dan Amerika Serikat membuat bank sentral harus menaikkan suku bunga acuan; dan (3) Inflasi yang sangat tinggi.Â
Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Penyebab tingginya tingkat inflasi di banyak negara adalah minimnya tingkat persediaan dalam memenuhi angka permintaan yang terus meningkat. Terlebih karena adanya perang antara Rusia-Ukraina yang mengganggu rantai pasok global dan berdampak kepada krisis di sektor pangan dan energi, sehingga dapat menganggu laju inflasi.
Ancaman resesi dapat memberikan pengaruh bagi kehidupan perekonomian. Adapun pengaruh yang dapat terjadi meliputi (1) Perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk menutup kerugian atau berhenti mengoperasikan perusahaan. Hal tersebut berdampak kepada instrumen investasi yang lebih berhati-hati dalam menempatkan dana karena kinerja pasar modal menurun; dan (2) Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, mengatakan bahwa akan terjadi kenaikan harga energi dan pangan yang dapat merusak daya beli masyarakat. Kemudian, resesi ekonomi berpotensi mengalami peningkatan yang berasal dari berbagai hal di antaranya (1) Menurut World Bank dan International Monetary Fund (IMF), ancaman resesi di tahun 2023 akan berdampak besar bagi negara maju dan memberikan efek kepada negara berkembang, meskipun negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia, diperkirakan tidak mengalami permasalahan atau perlambatan ekonomi yang berat; dan (2) Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, mengatakan bahwa Indonesia berpotensi kecil mengalami resesi ekonomi di tahun 2023, karena masih surplusnya neraca perdagangan Indonesia di bulan Agustus 2022 dan aktivitas manufaktur terus meningkat.
Indonesia harus tetap waspada menjaga perekonomian dengan membuat kebijakan yang tepat dan menyiapkan antisipasi agar tidak terjadi penurunan ekonomi nasional yang serius sebagai dampak dari permasalahan resesi ekonomi. Sehingga diperlukan adanya intervensi guna menghindari ancaman tersebut. Seorang pekerja sosial dapat melakukan penelitian dan observasi mengenai permasalahan yang terjadi. Hasil penelitian dapat dikampanyekan kepada masyarakat ataupun platform yang mendukung permasalahan tersebut. Suara dukungan yang terkumpul dapat membantu pemerintah untuk membuat atau menentukan kebijakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan ekonomi. Selain itu, cara lainnya adalah membuat dan memaksimalkan UMKM. Dominasi keberadaan pelaku usaha di Indonesia ada di sektor UMKM, sehingga pemaksimalan keberadaanya dapat membantu ekonomi negara karena kinerja UMKM dapat bertahan di tengah krisis. Seorang pekerja sosial mempelajari terkait kewirausahaan sosial, sehingga keterampilan tersebut dapat digunakan untuk mendukung usaha dalam menangani permasalahan yang terjadi. Usaha tersebut dapat melibatkan masyarakat terdampak untuk menciptakan produk atau jasa yang dapat membantu mendorong perekonomian.
Ancaman resesi ekonomi yang melibatkan perekonomian dunia dapat berdampak kepada beberapa hal seperti penurunan tingkat ekonomi negara, tingginya jumlah penggangguran, dan rendahnya daya beli. Indonesia memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami resesi, namun tetap ada permasalahan sebagai dampak dari resesi yang terjadi di dunia. Pekerja sosial memiliki peran untuk membantu masyarakat mengatasi permasalahan dari ancaman tersebut. Pekerja sosial dapat berperan sebagai pendorong untuk memaksimal usaha serta memberi ruang agar masyarakat dapat melewati masa sulit saat terdampak resesi.
Penulis: Arie Surya Gutama, Afra Nadhirah, Nisrina Fauziah Irtandi
Daftar Pustaka
H, I. H. (2022). Menghadapi Resesi, Belajar dari yang Pernah Terjadi Sebelumnya. Retrieved from Universitas Sains & Teknologi Komputer: http://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id
Mahdiyan, A. (2022). Perekonomian dunia diprediksi akan dihantam resesi tahun 2023, bagaimana dengan pembangunan infrastruktur? Retrieved from Kerja Sama Pemerintahan dengan Badan Usaha Kementerian Keuangan Republik Indonesia: https://kpbu.kemenkeu.go.id
Rayfinando, Y. T., Putra, R. P., & Muhammad, S. S. (2022, Desember). Strategi Penguatan Keuangan Negara dalam Menghadapi Ancaman Resesi Global 2023 Melalui Green Economy. p. 382.
Rizali, H. S. (2022). Ancaman Krisis Ekonomi Global dan Potensi Dampaknya di Sektor Industri Agro. Retrieved from https://agro.kemenperin.go.id
Singarimbun, L. A. (2022). Retrieved from Pusat Studi Perdagangan Dunia, Universitas Gadjah Mada: https://cwts.ugm.ac.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H