Mohon tunggu...
Arie Sanjaya
Arie Sanjaya Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Guru SD di Kota Sabang. Menjadi hebat itu perlu, tetapi membuat orang menjadi hebat jauh lebih penting, karena sebaik manusia bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Miskonsepsi Minat Bakat Siswa dari Seorang Pendidik

9 Juli 2023   12:10 Diperbarui: 9 Juli 2023   12:16 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Sekolah Dasar/dokpri

Guru merupakan ujung tombak mengubah arah generasi masa depan bangsa, oleh karena itu diharapkan setiap guru memiliki kemampuan bukan hanya secara pengetahuan saja, tetapi bagaimana memiliki keterampilan dalam memberikan pembelajaran yang bermakna bagi setiap siswa-siswanya. Semakin banyak guru memberikan kesempatan untuk mengalami proses belajar bagi anak, maka semakin banyak pula siswa mengalami proses belajar tersebut. 

Peran guru sebagai seorang pendidik bukan hanya mendidik dan mengajar, melainkan juga mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap siswanya, oleh karena itu guru harus mampu mengidentifikasi bakat setiap siswa agar dapat memberikan pengarahan dan mengembangkan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki seorang. Jika bakat dan minat siswa terasah dengan baik, maka tidak akan sulit bagi siswa untuk meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

Setiap siswa memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Ada yang cenderung dalam bidang olahraga, menyukai bidang seni, dibidang akademik dan ada pula anak yang memiliki bakat lebih dari satu bidang. Peran seorang guru tidak berhenti sebatas pada mengajarkan pelajaran di kelas saja. Seorang guru juga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengarahkan bakat dan minat siswa sehingga mereka mampu mengasah bakat dan minat tersebut dengan tepat. 

Minat dapat diartikan sebagai perasaan tertarik seseorang terhadap sesuatu yang menimbulkan keinginan dan dorongan yang kuat untuk melakukan hal tersebut. Sedangkan bakat dapat diartikan sebagai suatu keahlian atau kepandaian bawaan yang dimiliki seseorang sejak ia dilahirkan. Seseorang yang memiliki bakat terhadap suatu hal akan dapat lebih cepat dan lebih baik dalam mempelajari hal tersebut dibandingkan dengan seseorang yang hanya memliki minat saja. Dengan demikian bahwa minat adalah sesuatu yang bersifat semu dan dapat berubah-ubah.

Kenyataan yang sering terjadi di sekolah masih banyak ditemukan guru beralasan bahwa "setiap siswa memiliki minat dan bakat masing-masing, jadi biarkan saja mereka belajar dengan minat dan bakatnya". Seharusnya hal yang perlu ditanamkan dari seorang guru bahwa keragaman minat bakat yang dimiliki siswa dapat mendorong bagi setiap guru menyajikan pembelajaran yang kreatif. Dengan demkian penting bagi setiap guru untuk selalu belajar dan memperkaya kemampuan diri dalam rangka memberika pendampingan kepada siswa dalam proses pembelajaran, bukan membiarkan siswa dan pasrah bahwa siswa akan belajar dengan sendirinya.

Untuk itu, hal pertama yang dapat dilakukan seorang guru untuk mengidentifikasi bakat dan minat siswa adalah dengan cara mengobservasi untuk keperluan asesment diagnostik, seperti (1) mengetahui hobi yang dimiliki dengan baik, (2) mencari hal yang paling disukai, (3) mencatat mengenai semua hal yang disukai, (4) mengamati cara melakukan aktivitas sehari-hari, (5) mencari panutan atau seseorang yang menginspirasi, serta (6) dapat menanyakan pada orang terdekat. Observasi ini dilakukan secara berkala sehingga guru dapat menemukan pola yang sering dilakukan siswa dan dengan mudah menyimpulkan potensi apa yang harus dikembangkan dalam diri setiap siswa. Semoga dengan mengetahui bakat minat siswa ini, setiap guru menyadari pentingnya selalu belajar dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilan diri, agar tidak ada lagi alasan membiarkan dan pasrah dengan minat bakat siswa dengan tanpa usaha memberikan proses pembelajaran kreatif dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun